Mohon tunggu...
Rizky Putra Haikal
Rizky Putra Haikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

seorang mahasiswa yang ingin membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Bikin Model Bisnis Kuliner yang Syariah dan Tetap Cuan

16 Desember 2024   20:56 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:56 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha kuliner itu emang nggak ada matinya. Tapi, kalau mau bisnis tetap berkah, penting banget buat ngerancang model bisnis yang sesuai prinsip syariah. Jadi, nggak cuma mikirin rasa makanan atau konsep restoran, tapi juga gimana semua prosesnya halal dari awal sampai akhir. Yuk, kita bahas caranya!

Mulai dari Niat yang Lurus

Segala sesuatu dalam Islam itu berawal dari niat. Kalau niat bisnisnya udah benar, misalnya buat nyari rezeki yang halal dan berkah, langkah selanjutnya bakal lebih mudah. Jangan cuma mikirin untung besar, tapi juga gimana bisnis kamu bermanfaat buat banyak orang.

Pilih Menu yang 100% Halal

Menu itu pondasi utama bisnis kuliner. Pastikan semua bahan yang dipakai halal, dari daging sampai bumbu-bumbu kecil. Jangan lupa cek sertifikasi halal kalau pakai bahan olahan. Misalnya, kalau jual bakso, pastiin dagingnya dari pemasok yang terpercaya dan prosesnya nggak campur aduk sama barang haram.

Sistem Operasional yang Berkah

  1. Beli Bahan dari Supplier Halal
    Jangan asal murah! Supplier harus dicek dulu, mulai dari kualitas barang sampai cara mereka ngejalanin bisnis.

  2. Bayar Gaji Karyawan Tepat Waktu
    Jangan pelit sama karyawan. Gaji yang telat atau nggak sesuai kesepakatan bisa bikin bisnis kamu jauh dari keberkahan.

  3. Hindari Praktik yang Haram
    Misalnya, nggak boleh ada riba di dalam pembiayaan bisnis. Kalau butuh modal, cari opsi yang sesuai syariah, kayak kerjasama dengan investor melalui akad mudharabah atau musyarakah.

Transparan dalam Harga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun