Mohon tunggu...
Perdana Putra Gultom
Perdana Putra Gultom Mohon Tunggu... Freelancer - Student at Undergraduate Programme of Anthropology, Universitas Indonesia

Manusia yang sedang mengambil kuliah mempelajari manusia dan kebudayaannya. Seorang penggemar olahraga yang tertarik pada isu sosial-politik, kebudayaan, teknologi, ekonomi, dan popular culture.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Proses Rakit Ulang Konstruksi Politik dan Hiburan dalam Media Massa di Indonesia

28 Desember 2019   15:47 Diperbarui: 30 Desember 2019   12:48 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Mata Najwa menjadi fenomena pergeseran konstruksi politik-hiburan di Indonesia (sumber: kaltim.tribunnews.com)

Bukan hanya itu, Mata Najwa juga merambah ke platform YouTube, yang secara umum lebih sering digunakan sebagai media hiburan, melalui channel bernama Narasi, kita dapat lebih leluasa untuk mengakses konten diskusi isu politik tanpa harus menunggu jam tayangnya.

Fenomena program Mata Najwa menjadi contoh pergeseran konstruksi tentang stasiun televisi yang awalnya tersegmentasi antara stasiun televisi yang didominasi tayangan "serius" dan stasiun televisi yang didominasi berita hiburan, masuknya Mata Najwa ke YouTube juga menjadi bukti adanya pergeseran konstruksi ini. 

Politik dan format penyampaian isu politik yang awalnya identik dengan ciri serius, kaku, formal, dan pengemasannya yang keberita-beritaan menjadi lebih ringan dan menghibur dalam program Mata Najwa. 

Ibarat kopi dan susu, tercipatanya kopi susu kekinian yang sedang trend dapat menjadi analogi perpaduan dan pergeseran konstruksi antara politik dan hiburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun