Â
Namun diadu disini bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi yang artinya ada pertaruhan didalamnya, melainkan untuk menyumbang kepada yang punya hajatan, dimana pada acara sabung ayam tersebut, bagi ayam yang kalah akan diserahkan kepada tuan rumah untuk dimasak dan akan dijadikan salah satu hidangan kepada tamu yang dating nantinya.
Â
Menurut salah satu pemimpin adat yang biasa dipanggil Bathin, ayam yang diadu padaacara sabung sudah dipersiapkan sebelumnya dan bahkan setiap ayam akan diberi taji berupa pisau tajam agar ayam tersebut dapat membunuh lawannnya dan acara akan berlangsung dari pagi hingga malam hari selama prosesi pernikahan berlangsung.
Â
Menurutnya tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang ini awalnya dilakukan Karena memang dahulu tidak ada yang menjual daging ataupun ayam karena memang dahulunya belum ada pasar, sehingga bagi mereka yang punya hajatan diberikan sumbangan berupa ayam, namun sebelumnya agar kebersamaan tetap berkumpul dan mendapatkan hiburan, maka perlu diadakan sabung.
Â
Ditambahkannya sabung ini tidak hanya akan memupuk jiwa kebersamaan dan gotong royong sesama suku, tetapi juga akan memupuk silaturrahmi antara sesama suku yang ada pada setiap desa Talang Mamak yang ada di Inhu, karena mereka yang akan sabung tidak hanya beraasal dari satu desa, melainkan dari desa lain juga akan mengikutinya.
Â
Ditambahkannya lagi acara perkawinan dalam suku Talang Mamak, jika dilakukan tanpa ada acara sabung ayam, maka prosesi pernikahan tersebut tidak akan ramai didatangi masyarakat, jadi boleh dikatakan bahwa prosesi sabung ayam adalah merupakan agenda penting dalam acara perkawinan.