Mohon tunggu...
PUTRA AGUNG PRATAMA
PUTRA AGUNG PRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan International Universitas Amikom Yogyakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dan Korupsi di Tengah Kesetaraan Gender

2 Januari 2023   18:48 Diperbarui: 2 Januari 2023   18:58 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan, beberapa pakar anti korupsi menyatakan, bahwa perempuan, khususnya perempuan di tingkat akar rumput, relative lebih toleran (permisif) terhadap tindak kejahatan Korupsi, karena ketidaktahuannya dan lemahnya posisi tawar mereka di hadapan pejabat publik dan petugas layanan sosial. 

Disamping itu ketergantungan ekonomi perempuan menyebabkan perempuan tidak memiliki pilihan. Saat ini berbagai pemberitaan di media, terutama televisi dan media sosial lainnya, yang dinikmati oleh perempuan di tingkat akar rumput, berkontribusi mengaburkan pemahaman masyarakat tentang korupsi. 

Pemberitaan media yang mengangkat kasus-kasus korupsi dengan jumlah kerugian negara mencapai ratusan juta, ratusan miliar hingga triliunan, mengakibatkan masyarakat memandang bahwa kasus korupsi hanyalah kasus-kasus yang menimbulkan kerugian negara saja dan dengan jumlah nominal yang sangat besar. Untuk itu dibutuhkan serangkaian program yang komprehensif untuk meningkatkan pengetahuan perempuan tentang korupsi serta meningkatkan keterampilan advokasi untuk melawan korupsi. 

Sebagaimana yang diperjuangkan oleh koalisi perempuan Indonesia terdapat beberapa program untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan menuju masyarakat yang demokratis, sejahtera dan beradab, Koalisi Perempuan Indonesia memberikan perhatian serius terhadap persoalan korupsi.

Perempuan dan Pemiskinan, yaitu mendorong pemerintah untuk menghentikan berbagai kebijakan dan praktek-praktek yang mengakibatkan kemiskinan. Koalisi Perempuan Indonesia harus mendorong pemerintah dan aktor pembangunan lainnya termasuk anggota koalisi Perempuan Indonesia untuk menghentikan berbagai aktivitas yang mengakibatkan kemiskinan, serta melakukan upaya sistematis untuk menghentikan proses pemiskinan, termasuk didalamnya upaya untuk menghentikan tindak kejahatan korupsi. Hasil Kongres Nasional III Koalisi Perempuan Indonesia, Desember 2009(Koalisi Perempuan Indonesia 2012)

Lalu alih alih dalam membantu pemberantasan korupsi banyak contoh kasus yang terjadi dalam lingkungan Indonesia mengenai keterlibatan perempuan dalam kasus tindakan korupsi, kita dapat melihat bagaimana peran dalam pemerintahan itu tidak bisa dijauhkan dari hal yang berkaitan dengan korupsi, lalu bagaimana pemerintah dalam menanggapi hal itu? 

Gender dan kesetaraannya yang menjadi permasalahan yang perlu dipecahkan dalam lingkungan untuk menjelaskan tidak ada ketimpangan dalam kepemimpinan baik lelaki maupun perempuan. Hal ini menjadi bagian bagaimana struktur dalam pemerintahan yang berjalan, bahwa ketika manusia akan diberi kekuasaan maka ia akan cenderung untuk korup.

Perempuan dalam lingkungan keluarga adalah elemen yang sangat penting, pertama karena perempuan adalah bagian dari reproduksi generasi, kedua perempuan memiliki fungsi untuk membentuk karakter bagi anak, tempat untuk berbagi kasih sayang, memotivasi dan menginspirasi bagi pasangan hidupnya dan peluang ekspektasi terhadap perempuan dalam pemberantasan korupsi sangat besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun