rumah tua yang terbengkalai di ujung desa mereka setelah setiap hari pulang sekolah bersama dan selalu melintasi depan jalan rumah tua tersebut. Rumah itu terkenal dengan cerita mistis yang mengelilinginya, bahkan warga sekitarpun tidak ada yang berani lewat depan rumah itu jika sudah lewat adzan Maghrib, dan mereka ingin mencoba mencari tahu kebenarannya.Â
Hari ini, adalah hari dimana Joko dan Tati memutuskan untuk coba menjelajahi"Yakin nih kita harus masuk kedalem Jok? Kalo ada apa apa gimana?" tanya Tati ragu.
"Yakinlah! Masa percaya aja sama omongan warga desa. Kau penasaran juga kan dalamnya seperti apa? Apakah beneran berhantu atau tidak? Jangan khawatir, Tati," jawab Joko penuh semangat. Â
Keduanya memasuki rumah tua itu dengan hati-hati. Suasana rumah yang gelap membuat mereka merinding. Gimana enggak, baru saja di depan rumahnya persis tampak di pandangan mereka tembok yang sudah berjamur dan mengelupas, dan langit langit yang sudah rapuh di makan rayap. Baru beberapa langkah, tiba-tiba lampu berkedip-kedip di ruangan depan.
"Pasti Hantu ini Jok" bisik Tati, suaranya penuh ketakutan.
"Mungkin hanya masalah listrik Ti, namanya juga rumah tua dan udah lama nggak ditinggali" ujar Joko, berusaha mengendalikan rasa takutnya.
Mereka berjalan masuk lebih dalam, mencari petunjuk apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu. Tanpa mereka sadari, langkah mereka mengarah ke sebuah ruangan tersembunyi di lantai bawah. Ketika mereka membuka pintu, mereka melihat sebuah kotak tua berhias aneh di tengah ruangan.Â
"Wahh Jackpot nih Ti, harta karun tuh" ucap Joko.
"Buka nggak ya Jok? Agak ragu nih, ngeri jumpscare terus pingsan gimana?" tanya Tati ragu.
Joko lihat Tati dengan tegas, "Ya iyalah! Inilkan salah satu alasan kita di sini sekarang."Â
Mereka membuka kotak tersebut, dan tanpa mereka sadari, sesuatu yang jahat terlepas. Udara menjadi dingin dan bau busuk tercium di udara.Â
"T-t-t-tunggu! Ada yang tidak beres di sini," bisik Joko, suaranya gemetar.Â
Tiba-tiba, bayangan hitam muncul di depan mereka. Seorang hantu wanita menatap mereka dengan mata yang kelabu, dan rambut terurai acak acakan.
"Aku telah terkurung selama bertahun-tahun. Kalian telah membebaskanku. Sekarang, kalian akan menderita!" seru hantu wanita itu dengan suara seram.Â
Joko dan Tati terperangah, tak tahu harus berbuat apa. Mereka berusaha setengah mati melarikan diri, namun hantu itu tiba-tiba muncul didepan mereka berdua dan menghalangi jalan mereka.Â
"Mengapa kau ada di sini?" tanya Tati dengan suara gemetar.
"Aku adalah korban pembunuhan yang kejam di rumah ini. Aku telah mencoba menemukan damai didalam kotak itu, tetapi setiap orang yang masuk rumah ini pasti menggangguku dan membuka kotak itu. Sekarang bersiaplah menghadapi kutukanku hahahaha," jelas hantu wanita itu dengan suara melengking dan menakutkan.
Joko dan Tati menyadari kesalahan mereka. Mereka mencoba meminta maaf kepada hantu itu dan berjanji akan memperbaiki apa yang telah mereka lakukan, sambil mengucap beberapa doa berharap hantu itu hilang dari pandangan dan mereka bisa keluar dari rumah tua ini.
Beruntung. Hantu itu memandang mereka dengan lembut, "Kalian harus berjanji untuk tidak masuk dan mengganggu rumah ini lagi. Jika kalian melanggar janji, kutukan ini akan mengikutimu selamanya."Â
Joko dan Tati segera setuju dengan janji tersebut. Mereka berjanji untuk meninggalkan rumah itu dan tidak akan mencari-cari masalah, bahkan masuk kerumah tua ini lagi lagi.
Â
Mereka melangkah keluar dari rumah tua tersebut dengan hati yang berat. Mereka merasa lega karena telah lolos dari pengalaman yang menyeramkan. Mereka berjanji untuk menjaga rahasia rumah tua itu dan menghindari kegiatan yang berhubungan dengan dunia gaib.
Sejak saat itu, Joko dan Tati menjadi lebih waspada dan menghormati dunia gaib. Mereka menyadari bahwa kecerobohan mereka bisa membawa konsekuensi yang serius. Rumah tua itu tetap menjadi misteri yang mereka simpan, dan cerita mistis di desa mereka tetap menjadi rahasia yang hanya mereka berdua yang tahu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H