Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[FITO] Sebuah Penantian di Ujung Dermaga

24 Agustus 2016   09:09 Diperbarui: 30 Agustus 2016   11:26 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu kita berbincang di bawah naungan langit yang cukup bersahabat. Hingga akhirnya sirine kapal membuat perpisahan kita benar-benar nyata. Tak ada air mata yang mengantarkanmu pergi, ya tak ada air mata di lima menit pertama, setelahnya aku hanya mampu mengusap linangan air yang mengalir deras di pipiku.

***

Aku menepati janjiku, menanti kamu pulang kembali, menemuimu, mengambil hatimu yang telah menjadi milikku sejak lama, itu katamu. Di tanggal yang sama, di dermaga yang sama, namun bukan tahun ketiga, melainkan tahun yang kelima.

Dari kejauhan, sosokmu semakin terlihat jelas. Tanganku sibuk merapikan ini itu agar aku tetap terlihat cantik di matamu, ya walaupun lima tahun telah terlewati.

"Bima!" teriakku sambil melambaikan tangan padamu.

Kamu tersenyum, tipis. Kamu tampak kewalahan dengan tiga anak kecil yang berjalan mengikutimu.

"Mereka siapa?" tanyaku ketika langkahmu makin mendekat ke arahku.

"Kamu masih menungguku?"

Aku mengangguk cepat.

"Maaf.. Maaf aku khilaf, tapi aku, aku harus segera pulang." jawabmu agak tergesa-gesa.

Langkah kakimu perlahan meninggalkanku, bersama tiga pasang kaki mungil yang memanggilmu dengan sebutan ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun