Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Surat untuk Senja, Surat untuk Kamu

11 Maret 2016   09:07 Diperbarui: 11 Maret 2016   13:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Hermosa Beach Painting (api.ning.com)"][/caption]

Kau ingat senja itu?
Senja yang mempertemukan kita?

Di senja yang datang malu-malu, kita bertemu
Aku memandangmu yang larut dalam kertas kanvasmu
Aku mencoba menyapamu
Kau hanya tersenyum lalu mengalihkan kembali pandanganmu
Masih pada obyek yang sama
:selembar kanvas dengan lukisan senja di dalamnya

Tak banyak kata yang terucap dari bibirmu
Tapi aku rasa, aku tak salah kali ini
Aku jatuh mencintaimu
Cinta pada pandangan pertama?
Kurasa begitu

Semakin hari, aku semakin ingin mengetahui kedalaman hatimu
Salahkah?
Maaf bila aku lancang

Seringkali kita terlibat dalam pembicaraan serius
Kala itu hanya suara debur ombak yang jadi saksinya
Aku semakin jatuh mencintaimu
Mencintaimu terlalu dalam

Namun sepertinya takdir berkata lain
Cinta tak berpihak kepadaku
Setelah kau katakan, hatimu tak bisa aku miliki
Diakah gerangan lelaki yang beruntung itu?

"Aku mencintaimu", katamu padaku
Sayangnya, kau mengatakan itu ketika aku beranjak pergi
Pergi tenggelam dalam senja
Senja yang membakar cintaku juga tubuhku

**

*Senja hari ini indah sekali. Kurasa, ini senja paling indah yang pernah kulihat selama hidupku. Aku berkhayal menyaksikan senja ini bersamamu. Are, di mana kamu? (Puisi dari Ruth untuk Are, dalam Novel "Surat untuk Ruth")

Minggu Kedua - Terinspirasi dari Novel "Surat untuk Ruth"
Oleh : Bernard Batubara
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :
Pertemuan Areno Adamar (Are) dengan Ruthefia Milana (Ruth) terjadi di dek Kapal Feri yang tengah menyebrangi Selat Bali. Ketika itu Are sedang memotret senja, sementara Ruth berencana untuk melukis senja di sebuah kanvas. Ternyata pertemuan mereka berlanjut dan menumbuhkan cinta Are kepada Ruth. Sayangnya Ruth masih bimbang dengan lelaki masa lalunya, yang kemudian datang melamarnya.

Endingnya, Ruth menyatakan cinta pada Are, setelah Are berniat pergi dari kehidupan Ruth, karena berpikir Ruth akan menikah dengan Abimanyu. Padahal Ruth sebenarnya telah membatalkan pernikahannya dengan Abimanyu karena lebih memilih Are. Sekali lagi takdir tak berpihak pada mereka, karena Are meninggal dalam sebuah kecelakaan kapal feri.

 

Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club

Ilustrasi Gambar

 

[caption caption="Dok. RTC"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun