Kala itu senja samar-samar telah datang
Mengajak yang lelah kembali ke peraduan
Mengistirahatkan raga dari segala aktivitas
Tapi, tidak dengan wanita yang duduk termenung itu
Ada harap dalam sebuah bakul yang sedari tadi hanya diamÂ
Persis seperti pemiliknya
Diam dalam pandangan menerawang jauh
Wanita dengan raut lelah namun tak pernah putus berjuang
"Berikan aku satu bungkus pecel, Bu."
Terkejut, wajahnya mendongak ke atas
Melempar senyum
Kemudian dengan cekatan meracik satu porsi pecel
"Biar kutambahkan satu porsi lagi."
"Jangan Bu!" Aku mencegahnya.
"Tak apa, asal daganganku habis."
Coba lihat!
Betapa malunya aku
Dalam ke-papa-annya ia masih sanggup berbagi
Masih pula meracik senyumnya kepada pembeli
Karena pada hakikatnya, bahagia menurutnyaÂ
Adalah ketika membuat orang lain tersenyum
Walau mungkin dalam hidupnya penuh nestapa
Â
Ilustrasi : dokumentasi pribadi (seorang ibu yang berjualan pecel di sekitar Tanah Abang)
Baca juga :