Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[100Puisi] Dalam Sebungkus Pecel

19 Februari 2016   12:00 Diperbarui: 22 Februari 2016   11:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala itu senja samar-samar telah datang
Mengajak yang lelah kembali ke peraduan
Mengistirahatkan raga dari segala aktivitas
Tapi, tidak dengan wanita yang duduk termenung itu
Ada harap dalam sebuah bakul yang sedari tadi hanya diam 
Persis seperti pemiliknya
Diam dalam pandangan menerawang jauh
Wanita dengan raut lelah namun tak pernah putus berjuang

"Berikan aku satu bungkus pecel, Bu."

Terkejut, wajahnya mendongak ke atas
Melempar senyum
Kemudian dengan cekatan meracik satu porsi pecel

"Biar kutambahkan satu porsi lagi."

"Jangan Bu!" Aku mencegahnya.

"Tak apa, asal daganganku habis."

Coba lihat!
Betapa malunya aku
Dalam ke-papa-annya ia masih sanggup berbagi
Masih pula meracik senyumnya kepada pembeli
Karena pada hakikatnya, bahagia menurutnya 
Adalah ketika membuat orang lain tersenyum
Walau mungkin dalam hidupnya penuh nestapa

 

Ilustrasi : dokumentasi pribadi (seorang ibu yang berjualan pecel di sekitar Tanah Abang)

Baca juga :

[100Puisi] Menggenggam Hina

[100Puisi] Perempuan Renta Pencumbu Pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun