Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi RKJ] Sudah Terlalu Lama Sendiri

17 Februari 2016   10:32 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="images-amazon.com"][/caption]

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Postur tubuhku tak tinggi, hanya sekitar 150 cm, kulitku hitam gelap, wajahku pun tak rupawan, tak seperti lelaki impian kebanyakan wanita. Tapi aku punya cinta, walau orang lain mengatakan yang sebaliknya.

“Dasar jomblo, nggak laku-laku.” Begitu mereka mencibirku.

Teman-temanku berkata yang kau cari seperti apa
Ku hanya bisa tertawa nanti pasti ada waktunya
Walau jauh dilubuk hati aku tak ingin terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai dari mana

Sejak dulu aku mengagumi seorang gadis, cantik, cerdas, pandai bergaul, dan disukai banyak lelaki di kampus kami. Aku mengaguminya, entah bagaimana dengannya.

Daraku – begitu aku menyebutnya – tak pernah sepi, banyak kumbang yang datang silih berganti mengisi hatinya yang tak bisa ditinggal kosong sebentar saja. Sementara perasaanku tak pernah lekang oleh waktu, walau perih selalu saja menghampiri. Begitu seterusnya, aku melihatnya selalu jatuh dalam pelukan lelaki lain, bukan pelukanku.

Jauh di lubuk hati aku tak ingin sendiri

**

“Sudah puas pacaran dengan banyak lelaki?” Kamu menganggukan kepala seraya tersenyum. “Masih ingin pacaran lagi?” Kau menggeleng. “Sekarang izinkan aku untuk mencintaimu seutuhnya, selamanya, hingga akhir hayat kita, mau?”

Kau kehabisan kata, air matamu berlinang, perlahan kau berikan jari manismu – untuk menerima cincin dariku. Semua kan indah pada waktunya, aku percaya kata-kata manis itu, walau harus menjomblo selama belasan tahun, untuk menunggumu tentunya – Daraku yang kini jadi milikku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun