[caption caption="images-amazon.com"][/caption]
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya
Postur tubuhku tak tinggi, hanya sekitar 150 cm, kulitku hitam gelap, wajahku pun tak rupawan, tak seperti lelaki impian kebanyakan wanita. Tapi aku punya cinta, walau orang lain mengatakan yang sebaliknya.
“Dasar jomblo, nggak laku-laku.” Begitu mereka mencibirku.
Teman-temanku berkata yang kau cari seperti apa
Ku hanya bisa tertawa nanti pasti ada waktunya
Walau jauh dilubuk hati aku tak ingin terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai dari mana
Sejak dulu aku mengagumi seorang gadis, cantik, cerdas, pandai bergaul, dan disukai banyak lelaki di kampus kami. Aku mengaguminya, entah bagaimana dengannya.
Daraku – begitu aku menyebutnya – tak pernah sepi, banyak kumbang yang datang silih berganti mengisi hatinya yang tak bisa ditinggal kosong sebentar saja. Sementara perasaanku tak pernah lekang oleh waktu, walau perih selalu saja menghampiri. Begitu seterusnya, aku melihatnya selalu jatuh dalam pelukan lelaki lain, bukan pelukanku.
Jauh di lubuk hati aku tak ingin sendiri
**
“Sudah puas pacaran dengan banyak lelaki?” Kamu menganggukan kepala seraya tersenyum. “Masih ingin pacaran lagi?” Kau menggeleng. “Sekarang izinkan aku untuk mencintaimu seutuhnya, selamanya, hingga akhir hayat kita, mau?”
Kau kehabisan kata, air matamu berlinang, perlahan kau berikan jari manismu – untuk menerima cincin dariku. Semua kan indah pada waktunya, aku percaya kata-kata manis itu, walau harus menjomblo selama belasan tahun, untuk menunggumu tentunya – Daraku yang kini jadi milikku.
Ilustrasi Lagu : Kunto Aji - Terlalu Lama Sendiri
Fiksi RKJ Lainnya :
1. [Fiksi RKJ] Pertanyaan Klasik
2. [Fiksi RKJ] Cerita Tiga Sahabat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H