Spontan, Gani mengangguk dengan penuh semangat. Diikuti dengan anggukan Ridwan yang juga tak kalah semangatnya.
“Tunggu di sini ya.. Kakak belikan dua gelas untuk kalian.”
Dua bocah duduk di dekat penjual es buah, melihat si penjual meracik es buah pesanan mereka.
“Es buahnya udah Mbak bayarkan ya, ini uang buat kalian, terima ya, sebagai ucapan terima kasih dari saya.”
Dua kakak beradik itu memasang tampang melongo. “Beneran, Kak?” Tanya Gani polos.
“Iya, ini untuk kalian, diterima ya.”
“Makasih, Kak.” Ucap mereka kompak.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?*
Bahkan nikmat seteguk es buah yang menyegarkan di siang hari, menuntaskan dahaga yang sedari tadi berteriak itu pun patut disyukuri.
“Lupakan dulu soal Ayah, nikmati saja es buah segar ini.” Ucap Ridwan pada adiknya, dilanjutkan dengan tawa bahagia dari dua bocah yang baru saja bertarung dengan panasnya ibu kota.