Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Mimpi Panjang Khaylila

28 November 2015   14:12 Diperbarui: 30 November 2015   14:54 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]Putri Apriani, No.6

Aku melihat ke sekelilingku, membaca situasi serta mencari-cari benda yang bisa aku gunakan untuk membunuh si keparat itu. Ya, dia harus mati! James? Dr. Jalal? Mr. J? Ah siapapun namanya, yang jelas ia telah menghancurkan hidupku dan melenyapkan segala kenanganku tentang Gie.

Sebuah pisau! Kulihat sebuah pisau tergeletak di sudut meja, tapi mustahil, aku terlalu jauh untuk menjangkaunya, sementara ia, bisa saja menangkapku dan menodongkan pistolnya padaku, melepaskan peluru yang kemudian akan menembus ke kepalaku. Tidak, aku tidak mau!

Sementara tubuhnya masih tersungkur lemah setelah aku berhasil menendang persis di bagian alat vitalnya. Ini kesempatan! Aku harus menggunakannya!

Aku mendekatinya perlahan kemudian menendang pistolnya keluar ruangan, berlari secepatnya untuk meloloskan diri dari si keparat itu, tentunya aku takkan meninggalkannya dalam keadaan hidup, takkan membiarkannya hidup lalu kembali mencariku dan kemudian dengan leluasa menyuntikkan Amphetamine, atau bahkan membunuhku.

Dor!

Aku melepaskan sebuah timah panas tepat pada kepalanya, darah segar kemudian mengucur dan mengubah warna lantai yang semula putih berwarna putih menjadi merah. Tubuhku gemetar, aku nyaris pingsan ketika itu, kalau saja aku tak ingat, bahwa aku harus segera menyelamatkan diriku.

Aku lari dengan sisa-sisa tenaga yang hampir habis. Entah aku sendiri tak tahu ke arah mana tujuanku selanjutnya, yang kupikirkan adalah meninggalkan jauh tempat busuk ini, mencari perlindungan atau, apapun, asal aku tetap bisa bernapas, dan melanjutkan hidupku dengan normal.

Bruukkk!

Aku terjatuh, aku menabrak seseorang.

Seorang lelaki menggunakan topi telah berdiri di depanku, mengulurkan tangannya yang hangat, dan tersenyum padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun