Â
Bayi perempuan mungil dengan baju indah berwarna pink, kulitnya putih, wajahnya molek, pipinya gembil, membuat aku tak henti menatapnya, lalu bayi siapakah ini? Tak jauh dari keranjang bayi tersebut, kutemukan sepucuk surat.
Â
Istriku,
aku tahu kau begitu mendambakan hadirnya seorang buah hati
aku tahu setiap malam kau menuliskan permohonanmu pada sebuah surat untuk Tuhan
maka izinkan aku memberikan hadiah ini
seorang bayi yang merupakan darah dagingku
yang terlahir dari rahim wanita lain
Â
Dadaku sesak. Tangisku pecah. Suratku telah terbaca oleh Tuhan, namun dengan cara yang tak kuinginkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!