Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Drama Belum Selesai Pentas

27 Januari 2015   18:34 Diperbarui: 16 Juni 2016   13:38 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14223331531105410114


Wajahnya tampak begitu sangar

seringkali terucap kata-kata kasar

: yang keluar dari bibir penuh gemetar

Bagai petir  yang menyambar

Luka kemudian begitu cepat menjalar

Berjejal masuk ke rongga dada, sesak, menyebar

– semestinya coba sabar

.

Pada tubuh yang tidak lagi kekar

Seakan hatinya tak lepas dari gusar

Hidupnya terasa hambar

Roda memang telah berputar

Kini warna mentari terlihat lebih samar

Dan takdir rupanya tak lagi dapat ditukar

– seharusnya bisa tegar

Ada satu amarah yang terhempas

Seakan nafsu setan terasa sudah di luar batas

Ada pula ribuan tangis yang menetas

Seakan satu-persatu kepingan luka terlepas

Dikala hujan semakin deras

Air mata lantas sirna, membias

– menyisakan cemas

Ketika luka telah selesai dikemas

Pintu maaf pun terbuka dengan begitu luas

Lalu berlayar bersama perahu kertas

Namun masih terlihat jelas

Gurat ketakutan yang meretas

Ternyata drama belum selesai pentas

– masih ada tersisa satu helai nafas

Ilustrasi Gambar

Putri Apriani

26 – 27 Januari 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun