Mohon tunggu...
Puti Vidianisa
Puti Vidianisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPNVJ

Seorang mahasiswi dengan pikiran abstrak dan gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Total Buah Kalimalang Menjadi Pilihan Masyarakat

18 Maret 2019   21:03 Diperbarui: 26 Maret 2019   21:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Total Buah yang bertempatakan di Kalimalang kini telah menjadi tempat yang ramai oleh pengunjung. Pada Sabtu, 17 maret 2019. Saya melakukan wawancara dengan beberapa narasumber disalah satu pasar modern yang kini ramai didatangi oleh masyarakat. Pasar modern satu ini memiliki konsep yang berbeda dari kebanyakan pasar modern lainnya dari segi barang yang diperjual belikan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukan bahwa adanya kecenderungan masyarakat untuk membeli di pasar modern, seperti total buah.

Total Buah hadir ditengah-tengah banyaknya pasar modern. Perbedaan yang paling terlihat dari pasar ini adalah mereka lebih banyak memperjualkan buah-buahan. Meskipun lebih memfokuskan pada penjualan buah tetapi, mereka juga menjual jenis makanan lain seperti makanan ringan, varian mie instant dan sebagainya. Tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional tentu bahan makan yang dipasok oleh total buah merupakan yang berkualitas.

Hal ini juga dituturkan oleh seorang narasumber dari pihak Total Buah sendiri, yaitu Bapak Endang Saputra selaku asisten manajer di tempat tersebut. Menurut keterangan dari beliau, bahan-bahan makanan, buah-buahan datang tiap harinya sehingga dapat disimpulkan bahwa memang buah-buahan yang diperjualkan di Total Buah merupakan bauh yang segar.

Tidak banyak dari masyarakat beralih dari pasar tradisional menuju ke pasar modern. Terdapat beberapa alasan mengapa masyarakat lebih memilih untuk berbelanja ke pasar modern daripada pasar tradisional. Menurut seorang wanita paruh baya, bernama Fefi, ia sendiri lebih memilih untuk membeli di pasar modern karena kebersihan dan keefektifitas. 

Wanita yang tengah memilih saat itu berkata "Saya lebih suka kesini karena praktis, efisien dan sekalian jalan juga sih tadi." Tetapi bukan berarti ia tidak berbelanja di pasar tradisional, "saya masih tetap sih belanja di pasar tradisional tapi, ya juga bukan saya langsung yang pergi ke sana secara langsung" jika ditinjau dari segi tawar menawar, tentu pasar tradisional merupakan tempat yang sangat akrab dengan hal itu, berbeda dengan pasar modern. 

Harga bahan makanan dan barang lainnya sudah ditentukan. Bagi beberapa orang yang tidak menyukai hal yang repot, tentu lebih memilih pergi berbelanja di pasar modern. 

Seperti Ibu Mariana yang tengah menggendong anaknya, "kalau saya sih tipe yang tidak begitu suka ribet-ribet. Maunya yang langsung aja harganya. Kalau di pasar modern kan harganya udah ditentuin" beliau memilih tidak ingin ribet sebagai alasannya berbelanja di pasar modern.

Dapat dilihat dari kedua keterangan pengunjung bahwa salah satu dari alasan mengapa mereka memilih untuk berbelanja di pasar modern adalah kepraktisan dari berbelanja. Selain praktis juga dapat dilihat dari sisi keamanan. 

Ibu Mariana dan Ibu Fefi kerap menyebutkan mengenai keamanan apabila berbelanja di pasar modern. Total buah sendiri memiliki tempat parkir yang cukup luas dengan penjagaan tukang parkir, sehingga mereka yang ingin berbelanja dengan nyaman dapat menaruh kendaraan bermotor mereka. 

Di beberapa cabang lain, total buah biasanya memiliki tempat parkir yang cukup luas. Keamanan dan kenyamanan dari pengunjung merupakan salah satu misi dari setiap pasar modern manapun akan pengunjung merasa senang atau lebih singkatnya adalah untuk menarik pengunjung.

Berbeda dengan seorang remaja bernama Selma yang saya wawancara ketika sedang berjalan mencari buah-buahan. Ia masih beberapa kali mengunjungi pasar jika ingin membeli baju sekolah dan lain-lain. 

"Kalau ke pasar sih aku paling beli pakaian sekolah soalnya harganya bisa ditawar" namun instensitas dirinya mengunjungi pasar tradisional tidak sesering ke pasar modern. Selma mengatakan bahwa membeli buah atau makanan ringan jauh lebih terjamin apabila membeli dipasar modern.

Total buah sebagai salah satu pasar modern yang berbeda dari pasar modern lainnya tak banyak memiliki kegiatan seperti membuka stand makanan , namun Bapak Endang mengatakan bahwa total buah mempersilahkan kepada pihak-pihak luar seperti promos apartemen dan sebagainya. Jika berkunjung ke total buah anda akan menemukan stand dari apartemen tersebut. 

Tidak menutup kemungkinan nanti akan diadakannya event-event, untuk saat ini Total buah merasa tidak memerlukan event-event yang besar. Menurut asisten manajer total buah untuk menggait pembeli datang adalah dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan pelayanan dari total buah itu sendiri. Dimulai dari memperbaiki kerusakan dari mesin-mesin yang dapat mempengaruhi kelancaran transaksi, selalu memberikan pelayanan terbaik untuk para pengunjung. 

Kualitas dari pelayanan atau bisa dikatakan bagaimana orang-orang dari tempat tersebut melayani pengunjung merupakan aspek terpenting. "iya lah. Kalau yang melayaninya aja jutek mah mana mungkin saya mau ke sini lagi" tutur Mariana mengenai pelayanan yang diingin oleh pengunjung. Dari jawaban mariana, perwakilan dari pengunjung dapat dilihat bahwa hal tersebut mempengaruhi.

Manusia kini lebih mementingkan kemudahan dalam melakukan segala hal. Dengan berbelanja di pasar modern, mereka dapat mendapatkan barang dengan mudah dan cepat. Selain itu di dalam pasar modern pula tidak perlu berpanas-panasan karena di dalamnya di lengkapi oleh pendingin ruang dan dapat dipastikan pembeli nyaman selama berbelanja di sana. 

Seperti kenyamanan ketika berbelanja. Ketika mengaitkan dengan pasar tradisional, yang pada dasarnya merupakan pasar yang terbuka dan tidak menggunakan pendingin ruangan merupakan suatu hal yang membuat pembeli terganggu, terutama keadaan pasar tradisional yang penuh dengan pembeli. Keramaian yang ada di pasar tradisional terkadang dijadikan ladang kesempatan bagi orang yang melakukan tindakan kriminal, seperti mencopet dan sebagainya. Ketakukan ini pula yang menjadi konsen para pembeli. 

"Jika berbelanja dipasar modern ya lebih tenang. Kemanannya kan terjamin. Apalagi yang kayak saya gini bawa anak, kalo ke pasar tradisional pasti fokus saya terpecah antara memperhatikan barang bawaan dan memperhatikan anak saya"

Sistem pembayaran pada pasar modern juga mempersingkat kegiatan berbelanja. Selain karena harga yang telah ditentukan, perhitungan kembalian uang dan pencatatan harga sudah bukan menggunakan tangan atau secara manual. 

Kini semua sudah menggunakan teknolgi komputerisasi sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah untuk dijalani. Berbelanja di pasar tradisional memerlukan waktu yang lama terutama disaat bernegosiasi dengan harga. 

Selain lama karena bernegosiasi dengan harga, berbelanja di pasar tradisional tidak menggunakan teknologi seperti di pasar modern. Paling tidak menggunakan kalkulator untuk menghitung jumlah keseluruhan berbelanja. 

Dalam hal ini manusia belum bisa menyaingi kecepatan dari kerja sebuah mesin sehingga efisiensi seperti yang dikatakan Ibu Fefi bahwa memang sekarang pembeli lebih mementingkan efisiensi waktu. 

Kualitas dari barang yang diperjual belikan adalah salah satu alasan yang menjadikan pasar modern lebih unggul dalam hal ini. Menurut Mariana dan Fefi menyebutkan bahwa kualitas yang diperjual belikan di pasar modern memiliki standard yang berbeda dengan pasar tradisional. 

Kini memang jaman sudah membawa manusia kepada keinginan yang lebih tinggi dan kemudahan-kemudahan dalam hidup. Sehinnga memang kini memang banyak yang memilih pasar modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun