Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Data Diri

Purwanto, Owner Ranyono Multimedia - Dosen STT Efata Salatiga - Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga - BKGS Filosofi hidup KOLOSE 3 : 23

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salatiga Juara Umum Pesparawi Jateng 2024 di Wonogiri

6 Juli 2024   14:58 Diperbarui: 7 Juli 2024   09:01 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerimaan Piala Sebagai Juara UMUM Pesparawi XIV di Wonogiri 6 Juli 2024/dokpri

Salatiga Juara Umum Pesparawi Jateng 2024 di Wonogiri

Oleh Purwanto, M.Pd

Hingar bingar perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) XIV Tingkat Jawa Tengah di Wonogiri 4 -6 Juli 2024 telah berakhir dengan baik.  Semua  persiapan oleh panitia, pelaksanaan sampai pada pasca perhelatan tidak ada kendala / masalah yang berarti. Bahkan sampai diumumkan Kontingen dengan prestasi terbaik oleh Dewan Juri tanggal 6 Juli 2024 tidak ada komplain yang berarti dari Kontingen. Artinya semua berjalan sesuai ketentuan / SOP yang berlaku dan semua pihak sudah menerima segala kenyataan baik yang disebut memperoleh prestasi terbaik, dan yang tidak.

Sudah semestinya perhelatan yang bernama PESPARAWI baik dan lancar, sebab panitia didukung semua pihak sudah bekerja secara profesional, Dewan Juri yang ditunjuk adalah Dewan Juri yang berintegritas dan profesional, di sisi lain para Kontingen yang berasal dari gereja-gereja Kabupaten / Kota se Jawa Tengah terbiasa berhati "legawa" apapun  yang terjadi sebagai mana ajaran Tuhan Yesus tentang pentingnya kerendahan hati. 

Jadi yang merasa memperoleh prestasi baik tidak merasa dirinya hebat yang berujung  kepada kesombongan, sedang yang merasa masih  kurang, tidak merasa rendah diri. Dengan kata lain, prinsip "MENANG ORA UMUK KALAH ORA NGAMUK" sudah menjadi bagian dari seluruh Kontingan dari berbagai Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah. Hal ini sangat membahagiakan. Segala kemuliaan bagi Tuhan.

Alasan lain yang tidak kalah penting adalah secara fundamental PESPARAWI digelar memiliki tujuan utama untuk memuliakan Tuhan  melalui Pujian, sebab Tuhan bertahta di atas Pujian, bersaksi atas kebaikan Tuhan, sebab Tuhan sudah begitu rupa mengasihi umat-Nya, jadi bukan semata-mata sebuah perlombaan siapa yang menang dan siapa yang kalah. 

Bahwa pada akhirnya memang harus terpilih kontingen terbaik dari kontingen yang baik sudah menjadi keniscayaan, sebab pada jenjang selanjutnya di tahun 2025 akan terselenggara PESPARAWI tingka Nasional di Papua Barat. Tentu tidak mungkin semua Kontingen se-Jawa Tengah harus mengikuti di Perhelatan Nasional, namun cukup diwakili oleh Kontingen yang menurut Dewan Juri dianggap yang terbaik dari antara  yang baik untuk maju ke tingkat Nasional pada saatnya nanti.

Penulis yang adalah bagian dari official dari Kontingen Kota Salatiga perlu bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan dan kemurahan Tuhan, sebab pada akhirnya Kontingen Salatiga bisa berpartisipasi dalam perhelatan ini secara penuh. Dengan berbagai perjuangan, kerja keras, sampai kepada tetesan air mata agar bisa mengikuti perhelatan ini akhirnya bisa terwujud. Seluruh kategori mata lomba yang dilombakan bisa diikuti oleh kontingen Salatiga secara keseluruhan. 

Perjuangan yang dimaksud adalah bagaimana bisa  mengikuti semua mata lomba, mengkoordinir perencanaan, sampai pada pelaksanaan, melakukan pelatihan-pelatihan sampai kepada bagaimana bisa mencukupi dari sisi finansial itu semua membutuhkan perjuangan yang keras dan panjang, tetapi Puji Tuhan akhirnya Kontingen Salatiga bisa melihat betapa campur tangan Tuhan begitu dahsyat semua diberi kemudahan dan kelancaran oleh Tuhan semua berjalan baik dan dicukupi berbagai kebutuhan. 

Terima kasih untuk semua pihak, kepada Pemerintah Kota Salatiga untuk dukungannya, gereja-gereja anggota BKGS di Kota Salatiga untuk berbagai dukungan dan semua pihak yang sudah berkontribusi luar biasa sehingga semua berakhir dengan indahnya. 

Apresiasi untuk seluruh kontingen yang telah tekun berlatih mengikuti arahan pelatih, apresiasi kepada para pelatih dengan sabar membimbing para peserta, serta apresiasi kepada seluruh official yang bekerja keras tanpa lelah memberikan support maksimal bagi suksesnya kepesertaan Kontingen Salatiga ini. Dan tentu apresiasi kepada semua pihak untuk peran dan supportnya, semua luar biasa.

Ucapan syukur selanjutnya perlu disampaikan kepada Tuhan sebab anugerah Tuhan untuk kontingen Salatiga begitu Nyata. Apa yang telah diperjuangkan oleh Kontingen dan Official membuahkan hasil yang manis. Dengan anggota Kontingen sebanyak 148 orang didukung oleh Official sebanyak 14 orang maka dalam PESPARAWI kali ini Kontingen Salatiga berhasil memperoleh Prestasi sebagai berikut :

1. Solo Anak Usia 6 -- 8 tahun memperoleh Medali Emas Peringkat I

2. Sola Anak usia 9 -- 12 tahun memperoleh Medali Emas Peringkat III

3. Solo Remaja Putri memperoleh Medali Emas Peringkat III

4. Solo Remaja Putra memperoleh Medali Emas Peringkat I

5. Vocal Grup memperoleh Medali Emas Peringkat II

6. Musik Pop Gerejawi memperoleh Medali Perak Peringkat II

7. PS Anak memperoleh Medali  Emas Peringkat I

8. PS Remaja Pemuda memperoleh Medali Emas Peringkat I

9. PS Wanita memperoleh Medali Emas Peringkat I

10. PS Pria memperoleh Medali Emas Peringkat I

11. PS Dewasa Campuran memperoleh Medali Emas Peringkat I

Dari deretan peroleh prestasi di atas maka Salatiga berhak menyandang Gelar Sebagai JUARA UMUM PESPARAWI XIV Tingkat Jawa Tengah di Wonogiri 4-6 Juli 2024. Selanjutnya terdapat 7 mata lomba yang yang  akhirnya berhak mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti ajang PESPARAWI NASIONAL 2025 di Papua Barat. 

Perolehan Prestasi ini berharap bukan menjadikan Kontingen Salatiga menganggap paling hebat yang menjurus kepada kesombongan, sebaliknya akan menjadi alat untuk terus merendahkan hati utamanya di hadapan Tuhan sembari terus bersyukur atas kabaikan Tuhan, walaupun kebaikan Tuhan juga berlaku bagi seluruh Kontingen yang berlaga di Wonogiri dari berbagai Kabupaten / Kota se Jawa Tengah.

Di setiap penyelenggaraan acara selalu ada saja hal-hal menarik yang perlu menjadi pembelajaran dari berbagai aspek, bukan saja berbicara tetang esensi kegiatan tetapi terdapat sisi-sisi lain yang menarik. Demikian pula penyelenggaraan PESPARAWI di Wonogiri tahun 2024 ini pun terdapat beberapa hal yang menarik yang bisa kita petik menjadi hikmah, yang bisa jadi merupakan hal-hal luar biasa yang tak pernah terpikirkan.

Beberapa catatan penting terkait penyelenggaraan Pesparawi tahun ini :

1. TERJADI KESEJUKAN ANTAR KONTINGEN.


  • Kontingen dan Para Official yang berasal dari berbagai Kabupaten / Kota se Jawa Tengah tidak ada "penampakan" tentang "persaingan" satu dengan yang lain yang terjadi adalah saling menghargai dan menghormati bahkan tampak keakrabannya, itu artinya konsep persaingan lebih dipinggirkan ketimbang tujuan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Itu sebabnya walaupun di sisi lain bisa disebut sebuah perlombaan namun suasana yang terjadi adalah suasana dingin, sejuk, penuh kegembiraan dari antara kontingen dan official yang ada. Hal ini tentu sangat membahagiakan dan sangat diharapkan dan tentu perlu diperlihara dan dipupuk keberadaannya. Dorongan kebersamaan juga didengungkan oleh pengurus LPPD Jawa Tengah. Dalam pesannya Ketua Umum LPPD Jawa  Tengah Bapak Jonatan Dwi Kuncoro, M.Pd menekankan pentingnya kebersamaan dari seluruh LPPD Kota / Kabupaten se Jawa Tengah. Siapapun yang pada akhirnya maju ke tingkat Nasional perlu mendapat dukungan dari semua LPPD Kabupaten / Kota. Artinya gawe tingkat Nasional bukan hanya menjadi gawe Kabupaten / Kota yang akan mewakili namun diharapkan menjadi tanggung jawab seluruh LPPD Kabupaten / Kota se Jawa Tengah.

  • II. SURPRISE UNTUK LPPD WONOGIRI

Surprise untuk LPPD Kabupaten Wonogiri, LPPD ini tergolong masih "muda". Disebut Muda sebab LPPD Wonogiri baru sah dikukuhkan sebagai LPPD oleh LPPD Jawa Tengah pada tahun 2020. Namun demikian telah bersedia ditunjuk menjadi tuan rumah / penyelenggaran PESPARAWI Jawa Tengah. Ini tentu hal yang sangat istimewa. 

Beban dan perjuangan LPPD Wonogiri tentu tidak mudah, apalagi beban LPPD ini menjadi ganda di satu sisi harus mempersiapkan Kontingen untuk Ikut serta sebagai Peserta Pesparawi, namun di sisi lain harus kerja keras mempersiapkan diri sebagai panitia penyelenggara, sungguh luar biasa LPPD Wonogiri sukses menggapai dua hal besar ini. 

Patut diberi apresiasi dan rasa hormat untuk pengurus LPPD Wonogiri dan seluruh panitia penyelenggara atas keberhasilan yang indah ini. Itu sebabnya pada saat Musyawarah Daerah MUSDA LPPD Jateng dilaksanakan tanggal 5 Juli 2024 memberikan semangat berbagai Kabupaten / Kota di Jawa Tengah menginginkan untuk menjadi tuan rumah pada pelaksanaan PESPARAWI XV tahun 2027. 

Tercatat 3 Kabupaten / Kota mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah masing --masing Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kudus dan Kota Magelang. Setelah melalui diskusi panjang oleh peserta MUSDA untuk memutuskan yang terbaik maka forum MUSDA sepakat menunjuk Kota Magelang menjadi tuan rumah pada perhelatan PESPARAWI XV tahun 2027. Lagi-lagi keputusan dilakukan dengan sejuk penuh kekeluargaan dan kegembiraan, semua bisa menerima keputusan ini dengan penuh sukacita, Haleluya Puji Tuhan.

III. WONOGIRI MEMANG ISTIMEWA

Kabupaten Wonogiri dengan luas wilayah 1.905,74 km persegi menjadi Kabupaten terluas ke 4 setelah Cilacap, Grobogan dan Blora. (https://www.panturapost.com/jateng/2074639287/daftar-5-kabupaten-terluas-di-jawa-tengah-2024-salah-satunya-brebes). Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan data statistik tahun 2023 adalah sebanyak 1.051.085 (https://wonogirikab.bps.go.id/indicator/12/205/1/jumlah-penduduk-per-kecamatan.html).  Dari luas wilayah seluas 1.905,74 km persegi dengan jumlah penduduk 1.051.085 terdapat umat Kristen sebanyak 12.870 orang (https://jateng.bps.go.id/ statictable/2021/04/09/2249/ jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html). Artinya jumlah penduduk yang beragama Kristen hanya berkisar 1,2% dari jumlah penduduk yang ada. 

Lalu apa istimewanya? Istimewanya adalah pengurus LPPD Kabupaten Wonogiri dengan dengan kekuatan minimal dalam kontek umat Kristen hanya sebesar 1,2% dengan luas wilayah sedemikian rupa nyatanya bisa mengkoordinir perhelatan dengan tetap merangkul gereja-gereja di Kabupaten Wonogiri. Ini tentu bukan hal mudah bagaiamana mendapatkan sumber daya untuk berkerja, menjangkau semua gereja dengan luasan wilayah sedemikian dibutuhkan kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa. Nyatanya perhelatan PESPARAWI sukses ini yang disebut WONOGIRI MEMANG ISTIMEWA.

IV. SEMUA TERLIBAT DALAM PERHELATAN

Dalam pemandangan kita selama perhelatan terdapat sekian anak muda yang bekerja melayani kita semua, para kontingen Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah. Mereka begitu berdedikasi, disiplin yang tinggi disertai keramah-tamahan melayani siapapun yang perlu dilayani menambah suasana membahagiakan bagi semua. Aparat keamanan juga ramah menyapa, mengatur dan melayani kita semua. 

Di titik-titik kegiatan terdapat pihak-pihak yang melayani para tamu sehingga memberikan kemudahan semua yang hadir di Kabupaten Wonogiri mensukseskan PESPARAWI XIV. Ada hal yang menjadi catatan indah, gereja-gereja yang ada juga turut ambil bagian secara maksimal, bahkan sebagian official dari Kota Salatiga diberi kesempatan menginap di Pastori GKI Wonogiri, tentu ini menambah sukacita bagi kontingen Salatiga. Tidak ketinggalan pihak Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga menunjukkan supportnya bagi penyelenggaraan acara ini. Segala Puji bagi Tuhan.

V. KETUA DPRD WONOGIRI : IMB GEREJA SEMUA CLEAR

Masih ada hal yang menarik pada penyelenggaraan PESPARAWI ini. Kamis 4 Juli 2024 kisaran pukul 20.00 diselenggarakan Gala Dinner oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Hadir antara lain Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Sriyono, Pj Sekda Wonogiri FX Pranata, beserta jajaran FORKOMPIDA,  Ketua Umum LPPD Jawa Tengah dan jajarannya, utusan dari Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah, serta perwakilan LPPD dan Kontingen se Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Sriyono, S.Pd menjelaskan seputar Kabupaten Wonogiri dengan berbagai aneka ragam baik dari sisi letak geografis, kependudukan, potensi wisata, ekonomi, sosial budaya, kehidupan beragama.  Ketua DPRD ini menjelaskan bagaimana kerukunan kehidupan beragama di Kabupaten Wonogiri, sekalipun umat Kristen dan Katolik tergolong sedikit namun kehidupan beragama bisa berjalan baik, rukun dan saling menghormati. Tidak pernah terjadi gejolak yang diakibatkan masalah agama.

Selanjutnya sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam  melayani semua agama secara berkeadilan dan setara maka pada masa pemerintahan Bupati Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno mengeluarkan kebijakan seluruh rumah Ibadah termasuk tempat ibadah Umat Kristiani harus difasilitasi berupa IMB, itu sebabnya menurut Sriyono per hari ini (Kamis, 4 Juli 2024),  seluruh Gereja di Wonogiri yang berjumlah sekitar 100an gereja sudah memiliki IMB 100%. Dia menarasikan semua IMB Gereja di WONOGIRI sudah CLEAR. Sriyono lantas heran mengapa upaya Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang sudah sedemikian rupa melayani semua tanpa diskriminasi dan terbukti kehidupan beragama rukun dan damai belum masuk nominasi sebagai Kabupaten Tertoleran seperti Salatiga? Demikian nada bertanya Ketua DPRD yang telah menjabat sebagai Ketua DPRD sebanyak 3 kali ini malam itu.

Kisah ini tentu menarik untuk disimak dan dijadikan pelajaran bagi kita semua. Penulis tertegun dan haru mendengar uraian dari Ketua DPRD Wonogiri ini. Luar biasa kebijakan pemerintah Wonogiri memutuskan untuk memberi IMB bagi seluruh rumah Ibadah tak terkecuali bagi seluruh Gereja di Wonogiri. Betapa indahnya kalau kabupaten dan kota lain termasuk mengalami hal serupa, ini menjadi doa penulis, dan tentu menjadi doa banyak pihak. 

Penulis lantas merenung, sebenarnya memang harus demikian sebab berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Implementasi jaminan kehidupan beragama maka sudah selayaknya negara memberikan fasilitas kepada setiap pemeluk agama untuk beribadah menurut agamanya, sementara dalam beribadah sesuai agama dibutuhkan tempat beribadah, kalau umat Kristiani namanya Gedung Gereja, itu artinya negara memang berkewajiban memfasilitasi keberadaan rumah Ibadah dengan memberikan IMB sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Wonogiri sesuai dengan Undang-Undang. Terima kasih untuk pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah memberikan pembelajaran yang baik, terima kasih dihaturkan kepada Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Bapak Sriyono, S.Pd untuk pencerahan yang diberikan kepada para tamu, hal ini tentu memberikan kelegaan tersendiri, segala Puji bagi Tuhan.  

Kiranya Tuhan memberkati.

Penulis adalah Penasehat LPPD Kota Salatiga sekaligus Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun