Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Data Diri

Purwanto, Owner Ranyono Multimedia - Dosen STT Efata Salatiga - Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga - BKGS Filosofi hidup KOLOSE 3 : 23

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belajar Rendah Hati

17 September 2020   13:07 Diperbarui: 17 September 2020   13:13 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita sejenak mempelajari sebuah kisah berikut ini :  

Bila kita memperhatikan pada Kitab  II Tawarikh 26 : 1 -- 23. Dari ayat pertama sampai dengan lima dikatakan : "26 : 1 Segenap bangsa Yehud f  mengambil Uzia 1 , yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. 26:2 Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. 26:3 Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. 26:4 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. 26:5 Ia mencari Allah selama hidup,  Zakharia yang mengajarnya supaya takut akan Allah. g  Dan selama ia mencari TUHAN 2 , Allah membuat segala usahanya berhasil"

Saudaraku sekalian,

Kisah di atas menunjukkan pada kita bahwa seorang yang mau merendahkan hati yang ditunjukkan dengan rasa takut dan gentar pada Allah yang pada gilirannya dalam hidupnya melakukan apa yang Tuhan mau maka Tuhan menjadikan dia berhasil. Kita perhatikan seorang remaja bernama Uzia........ mengapa saya sebut remaja karena baru berusia selama 16 tahun. Dia sudah memperoleh kasih karunia yang sangat besar dari Tuhan, yakni ditunjuk untuk menjadi raja. Saya kira ini merupakan hal yang istimewa. Peristiwa yang langka betapa tidak seorang berusia16 tahun sudah dipercaya menjadi penguasa sebuah negara. Hebatnya kekuasaan dia bisa berlangsung sangat lama yakni selama 52 tahun melebihi Presiden Soeharto yang saat itu menjabat Presiden selama 32 tahun.

Dikisahkan selama 52 tahun itulah hidup Uzia adalah kehidupan yang diberkati Tuhan, yang dilindungi Tuhan, yang ditolong Tuhan yang selalu dibuat Tuhan berhasil. Apa kata kuncinya? Rupanya kata kuncinya adalah karena Uzia seorang yang mencari Allah selama hidup. Prinsip mencari Allah bisa dipahami bahwa seorang Uzia tidak bisa hidup tanpa Allah, seorang Uzia butuh intervensi Tuhan, seorang Uzia perlu pertolongan Tuhan. Itu artinya Uzia adalah seorang yang rendah hati tidak menganggap dirinya hebat kendati berkedudukan sebagai raja, namun dia tetap butuh Tuhan.

Selama dia membutuhkan Tuhan, selama dia perlu Tuhan, selama dia terus mencari Tuhan maka hidupnya dipenuhi dengan keberhasilan. Bukan saja dia menjadi orang yang berhasil namun digambarkan pada ayat 8 Uzia namanya menjadi mashur sampai ke Mesir karena kekuasaan yang besar.  Itulah kisah permulaan yang dialami oleh Uzia.

Lalu bagaimana kisah selanjutnya?

Kisah berikut ini menggambarkan kondisi Uzia yang bertolak belakang dengan kisah sebelumnya. Mari kita sejenak perhatikan mulai ayat ke 16 yang demikian bunyinya :

"26 : 16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati q  sehingga ia melakukan hal yang merusak 3 . r  Ia berubah setia s  kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan t  di atas mezbah pembakaran ukupan. 26:17 Tetapi imam Azarya u  mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas; 26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam v  keturunan w  Harun x  yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! y  Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." 26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta z  pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan. 26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya. 26:21 Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah a  pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN"

Saudaraku sekalian,

Kisah tragis dialami oleh Uzia yang adalah Uzia sebelumnya sangat diberkati Tuhan, namun Uzia kali adalah Uzia yang memiliki kehidupan sangat memilukan. Dimulai ketika dia merasa hebat, maka berubahlah sikap hidupnya menjadi seorang yang  tinggi hati (ayat 16). Rupanya sikap tinggi hati itulah merupakan awal kehancuran seorang Uzia. Tinggi hati ditunjukkan dengan perilaku Uzia yang melakukan pekerjaan bukan "haknya". Maksudnya adalah dia membakar ukupan itu merupakan hak dari seorang Imam. Selanjutnya dia berubah setia dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun