Siswa mendengarkan guru membaca teks atau bahan bacaan. Cara lain dalam strategi ini adalah dengan mendengarkan sumber suara tertentu seperti tape recorder yang diperdengarkan secara keras.
- Berbagi bacaan dengan teman
Siswa berbagi bacaan yang berbeda dengan teman di kelas. Berbagi bacaan dimungkinkan terjadi ketika variasi bacaan lebih dari satu.
- Membaca bersama teman
Dua siswa membaca teks bersama-sama. Kadang-kadang mereka bergiliran membaca-keras, kadang-kadang mereka berdua membaca tanpa suara, dan pada waktu lain sekelas membacakan bersama-sama. Pendekatan ini mirip dengan membaca bersama. Manfaat dari strategi ini adalah memberi pengalaman membaca yang baik kepada siswa yang masih mengalami kesulitan membaca.
- Membaca terbimbing
Siswa membaca bahan bacaan dengan bimbingan guru. Sebelum kegiatan dimulai, guru mengajak siswa melakukan prediksi isi bacaan. Setelah melakukan prediksi, siswa membaca bahan bacaan untuk mengkonfrontir isi bacaan dengan prediksi awal. Â Guru dapat menghentikan kegiatan membaca sewaktu-waktu ketika diperlukan, seperti berhenti pada akhir paragraf dua dan lain sebagainya dengan maksud membahas isi teks bacaan.
- Membaca mandiri
Semua siswa membaca secara mandiri dengan bahan bacaan bebas atau dapat ditentukan oleh guru. Strategi ini mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap bahan bacaannya. Dalam strategi ini, siswa diperbolehkan membaca seluruh teks atau sebagian teks, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka.
- Metode Penelitian untuk Memperoleh Kemampuan Membaca Analitis
Jenis penelitian yang digunakan untuk memperoleh kemampuan membaca analitis adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah control group pretest posttest design.
Penggunaan desain eksperimen tersebut untuk mengetahui keefektifan strategi atau model SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dalam pembelajaran kemampuan membaca analitis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen tersebut adalah soal tes uraian membaca analitis. Dalam penelitian tersebut, instrumen disusun berdasarkan pada validitas isi dan validitas konstruk serta ditelaah oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (ekspert judgement).
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian tersebut menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen berbentuk tes uraian yang mempunyai skor berskala. Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian. Uji normalitas dilakukan untuk mengkaji normal atau tidaknya sebaran data. Syarat data berdistribusi normal apabila nilai P yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.
Sedangkan, uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau tidak. Syarat data homogen jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari taraf signifikansi 5%.
- Kesimpulan
Landasan epistemologis membahas persoalan hakikat ilmu dan kebenaran ilmu yang diperoleh melalui upaya penyelidikan dan telaah mendalam yang disebut dengan metode ilmiah. Jenis penelitian yang digunakan untuk memperoleh kemampuan membaca analitis adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Implikasi dari landasan epistemologis adalah bagaimana guru mengajarkan pembelajaran membaca analitis yang selaras dengan prinsip kebenaran ilmiah dan upaya-upaya penemuan kebenaran yang berlandaskan metode ilmiah.Â
Masalah epistemologi pembelajaran membaca analitis menjawab pertanyaan mengapa pembelajaran membaca analitis diberikan kepada peserta didik. Demikian pula landasan epistemologis mendasari nilai-nilai kebenaran mana yang menjadi acuan dalam pembelajaran membaca analitis.