Mohon tunggu...
Puspa Sari Dewi
Puspa Sari Dewi Mohon Tunggu... Penulis - A lifelong learner

Author of Seni Memaknai Hidup & Novella Ranum Email : 1991saripuspa@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengaruh Kekuatan Kata-Kata dalam Membentuk Kepribadian

4 Agustus 2021   14:20 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:40 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir sebelum berbicara, karena kata-kata memiliki kekuatan (dokpri)

Percayakah Anda bahwa kata-kata memiliki power atau kekuatan? Kata-kata yang setiap hari keluar dari lisan maupun tulisan, ternyata memiliki kekuatan yang dapat memengaruhi hidup manusia. Dalam aktivitas sehari-hari, manusia pasti tidak lepas dalam berkata-kata. Secara tidak sadar, kata-kata yang selalu keluar dari mulut kita telah menunjukkan jati diri dan bahkan membentuk kehidupan kita sendiri. 

Kata-kata bukan sekadar ejaan huruf yang bisa asal bunyi dari mulut manusia. Ia dapat menjadi kekuatan positif bila yang diucapkan positif dan bisa melemahkan, merusak, bahkan membunuh semangat dan mental jika bernada negatif. Maka, lahirlah sebuah ungkapan “think before speak” berpikir sebelum berbicara. Bagaimana sebenarnya kata-kata bekerja dalam hidup manusia? hal tersebut akan dibahas dalam artikel ini.


KataKekuatan-Kata Dalam Memengaruhi Molekul Tubuh
Ada sebuah penelitian mengenai kekuatan kata-kata yang dilakukan oleh ilmuan Jepang, Dr. Masaru Emoto. Dalam bukunya The Power of Water, ia menunjukkan bahwa air yang diucapkan atau dibacakan kalimat positif akan membentuk kristal-kristal persegi enam yang sangat indah. Sedangkan air yang dibacakan kalimat-kalimat negatif, kristal pada air tersebut menjadi rusak dan tidak beraturan. Lantas, bagaimana pengaruh kata-kata pada tubuh manusia yang 90 persennya adalah air?

Dr. MasaruEmoto juga melalukan penelitian tentang pengaruh kata-kata melalui media nasi. Dalam penelitian tersebut, ia menyediakan nasi dalam tiga wadah. Nasi dalam wadah pertama, selalu diberi ucapan positif, seperti “I love you, kamu baik, terima kasih” dan sebainya secara terus menerus. Kemudian, nasi pada wadah kedua sebaliknya, selalu dilontarkan ucapan-ucapan negatif, seperti “aku benci kamu, kamu busuk, jahat” dan sebagainya. Sedangkan nasi pada wadah ketiga dibiarkan begitu saja.
Kata-kata tersebut diucapkan setiap hari selama 27 hari. Ucapan yang dilontarkan sesuai dengan yang tertulis pada masing-masing wadahnya. Hasilnya sungguh mengejutkan. Kekuatan kata-kata telah bekerja pada ketiga nasi tersebut.

Apakah yang terjadi pada nasi di setiap wadahnya?
Nasi pada wadah pertama, yang selalu diberi ucapan kata-kata positif menjadi tidak basi, hanya tumbuh jamur. Itu pun jamur ragi yang harum, bukan jamur yang bau. Nasi pada wadah kedua yang selalu mendapat ucapan-ucapan negatif berubah menjadi basi, dan membusuk. Sedangkan, nasi pada wadah ketiga yang tidak mendapat ucapan apa-apa, menjadi berkerak kehitaman alami.


Berdasarkan penelitian Dr. Emoto tersebut dapat disimpulkan bahwa kata-kata memiliki power yang dapat memengaruhi sesuatu atau seseorang. Dengan demikian, ucapkanlah kata-kata positif selalu. Hindari berkata negatif, seperti memaki, menggunjing, mengutuk, dan lainnya. Sebab, kekuatan kata-kata akan membentuk diri manusia.


Kekuatan Kata-Kata Dalam Membentuk Kepribadian Manusia
Ada sebuah teori dalam ilmu Antropologi yang disebut “labelling theory” menyebutkan bahwa identitas atau kepribadian seseorang ditentukan oleh kata-kata apa yang dominan dilebelkan kepadanya. Misalnya, seseorang yang sering mendapat label “si nakal” maka label itulah yang benar-benar terjadi pada dirinya. Apalagi label tersebut sudah diucapkan sejak seseorang masih kecil, maka kata-kata itu telah membentuk kepribadiannya.


Lewat kekuatan kata-kata akan terbentuk seseorang dengan kepribadian tertentu. Melalui perkataan positif bisa lahir orang dengan kepribadian positif dan penuh semangat. Sebaliknya, lewat perkataan negatif dapat lahir pula seseorang yang penuh luka dan memiliki semangat negatif yang menghancurkannya. Ada kata-kata yang bisa menghancurkan kepribadian orang lain, namun banyak pula yang bisa menghancurkan diri sendiri.


Kata-Kata yang Memengaruhi Kepribadian Orang Lain

canva.com
canva.com

Sebagai contoh kata yang dapat memengaruhi kepribadian orang lain, yaitu ucapan orang tua kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua yang belum menyadari bahwa ucapan mereka dapat membentuk kepribadian anak. Orang tua yang sering melontarkan ucapan positif seperti, “kamu hebat, kamu pintar, kamu pasti bisa” dan sebagainya akan melahirkan anak dengan pribadi percaya diri. Tentu berbeda dengan anak yang selalu mendapat ucapan negatif, seperti “dasar bodoh, kamu anak nakal” dan sebagainya akan menciptakan pribadi anak yang seperti demikian pula.


Bahkan kepribadian negatif pun kerap terbentuk akibat bullyan yang sering didapatkan seseorang. Orang-orang yang hatinya penuh luka akibat ucapan orang lain, membuatnya menjadi penakut, rendah diri bahkan dapat melakukan hal yang sama pada orang lain. Maka, sangat penting menghindari diri dari orang-orang toxic yang suka membully, menghujat, berkata kotor dan sebagainya. Anda bisa bedakan saat dekat dengan orang-orang yang ucapannya selalu positif dengan yang negatif sebagai bukti akan kekuatan kata-kata.


– Kata-Kata yang Memengaruhi Diri Sendiri

pixabay.com
pixabay.com

Selain dari hal di atas, ucapan negatif sering pula dilontarkan pada diri sendiri. Misalnya, Anda merasa rendah diri atas ejekan atau bullyan kemudian merasa demikian pula. Sehingga Anda berucap pada diri sendiri “aku memang tak berharga, aku jelek” dan sebagainya. Ucapan seperti itu akan memengaruhi kepribadian diri Anda sendiri. Maka, gantilah dengan ucapan positif untuk diri sendiri, seperti “aku bisa, aku berharga, aku kuat” dan lain sebagainya, semacam afirmasi diri.


Mengendalikan Kekuatan Kata-Kata


Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kekuatan kata-kata sangat memengaruhi kehidupan manusia. Bahkan dapat membentuk kepribadian manusia itu sendiri. Maka, sangat penting untuk mengendalikan kekuatan kata-kata. Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan kata-kata agar memberi pengaruh positif.


-Berbicara yang Positif


Hindari ucapan-ucapan negatif seperti umpatan, makian, ejekan, perundungan dan lainnya. Ucapan-ucapan negatif tidak hanya berpengaruh buruk bagi orang lain, melainkan juga akan menunjukkan jati diri Anda sendiri. Bukankah ucapan seseorang mencerminkan dirinya sendiri? Seorang ahli ibadah tidak mungkin berkata kotor, seorang terdidik tidak pantas merendahkan orang lain.


Sebagai contoh ucapan yang dapat memengaruhi orang lain, yaitu ketika Anda sedang mengalami sakit. Teman-teman Anda datang menjenguk. Lalu mengatakan, “Sakit kamu sepertinya tidak akan bisa sembuh.” Sedangkan teman Anda lainnya berucap, “Aku pernah mendengar ada orang yang sakit sama seperti kamu dan dia sembuh. Kamu pun pasti akan sembuh.” Nah, kedua ucapan tersebut pasti akan menimbulkan reaksi yang berbeda terhadap mental Anda. Ucapan positif yang mengatakan“Kamu bisa sembuh” akan menambah semangat dalam diri Anda.


-Mendengar yang Positif


Sekarang Anda sudah tahu bahwa kekuatan kata-kata dapat memengaruhi kehidupan seseorang. Saatnya untuk memilih kata-kata apa yang seharusnya didengar, positif atau negatif? Pilihlah pergaulan yang isinya orang-orang yang baik. Orang-orang yang ucapannya selalu terjaga. Tidak merendahkan, mencaci, menggunjing ataupun berkata kotor. Dengan begitu, maka Anda akan terpacu untuk melihat segala hal dengan sudut pandang yang positif, yang juga akan memengaruhi tindakan Anda.


-Baca Positif


Bacaan merupakan makanan bagi pikiran. Maka, untuk membentuk ucapan positif, Anda harus memiliki pikiran yang positif pula. Cara membentuk pikiran yang positif, yaitu dengan banyak membaca hal-hal yang baik. Hindari bacaan-bacaan yang hoax, ujaran kebencian dan bacaan-bacaan negatif lainnya. Dengan demikian pikiran Anda pun akan memengaruhi apa yang akan lisan Anda keluarkan.


Demikianlah pengaruh kekuatan kata-kata dalam membentuk kehidupan dan kepribadian manusia. Sebaiknya mulai saat ini kita lebih berhati-hati dalam berucap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun