Skoliosis merupakan kelainan pada rangka tulang belakang yang melengkung ke samping secara tidak normal. Kelainan tulang belakang ini dapat terjadi pada siapa saja. Faktanya, skoliosis merupakan salah satu kelainan yang banyak dijumpai.
Berdasarkan data WHO, penderita skoliosis semakin meningkat bahkan sudah menyerang 3 persen masyarakat di dunia. Di Indonesia sendiri, pasien skoliosis mencepai 4-5 persen dari total penduduk. Dan perbandingan penderita kelainan tulang belakang ini antara laki-laki dan perempuan mencapai 1:7.
Perubahan kurva tulang belakang pada orang dengan skoliosis biasanya terjadi sangat lamban sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa ia menderita kelainan tulang belakang ini. Tulang belakang pada penderita skoliosis akan menjadi melengkung seperti huruf C atau S.
Terkadang untuk tingkat penderita skoliosis yang ringan tidak akan memengaruhi penampilan dan kesahatan yang berarti. Namun, jika skoliosis ini semakin buruk, keluhan yang paling sering dialami adalah sakit punggung.
Skoliosis ini bisa muncul karena kebiasaan buruk yang sering kita lakukan tanpa kita sadari. Mengutip dari CNNIndonesia , berikut 5 kebiasaan buruk yang dapat memicu kelaianan tulang belakang:
1. Duduk menyilangkan kaki
Kebiasaan menyilangkan kaki dalam waktu yang lama dapat membuat tulang panggul berputar dari posisi seharusnya. Meskipun perempua yang duduk menyilangkan kaki dinilai santun, faktanya hal ini menjadi salah satu faktor penyebab skoliosis.
2. Menduduki dompet
Hampir seluruh laki-laki melakukan kebiasaan buruk yang satu ini. Menduduki dompet dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kelainan tulang belakang. Terlebih dompet yang diduduki memiliki tingkat ketebalan yang tinggi.
Ketika menduduki dompet tebal ini dapat menggeser posisi tulang punggung dan menekan posisi yang lain. Hal lainnya yang semakin memperburuk adalah ketika kegiatan duduk ini dilakuakan selama berjam-jam
3. Membawa beban berat
Saat hendak berpergian biasanya kita membawa barang-barang yang kita butuhkan kedalam tas atau ransel. Tak jarang barang yang kita bawa sangat banyak sehingga bebannya juga berat. Hal ini juga menjadi faktor pemicu terjadinya skoliosis. Terlebih beban berat hanya diposisikan pada salah satu pundak saja akan membuat tulang tulang punggung melengkung ke samping.
4. Menulis sambil tiduran
Meskipun sedang dalam keadaan malas, menulis sambil tiduran bukan merupakan posisi yang baik untuk dilakukan. Hal ini biasanya sering dilakukan oleh pelajar saat sedang belajar di sekolah maupun di rumah. Posisi ini jika sering dilakikan dalam waktu yang lama akan membuat tulang belakang tidak lurus dan berpotensi mengakibatkan skoliosis.
5. Belajar sambil menelungkup
Posisi belajar yang baik adalah dengan duduk tegak namun rileks. Jika posisi belajar sambil menelungkup sering dilakukan akan memicu berputarnya tulang belakang. Dan ini dapat mejadi salah satu faktor terjadinya skoliosis.
Gejala skoliosis dapat dilihat dari perubahan penampilan dada, pinggul, atau bahu. Dari penampilan fisik yang dapat terlihat pada penderita skoliosis diantaranya, salah satu pinggul tampak lebih menonjol, tubuh penderita skoliosis condong ke salah satu sisi, salah satu bahu lebih tinggi, salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol, dan panjang kaki tidak seimbang.
Pada penderita skoliosis cukup parah, biasanya dapat disembuhkan dengan menggunakan brace punggung untuk menghentikan lengkungan tulang semakin buruk sampai mereka berhenti tumbuh. Tindakan operasi juga terkadang dibutuhkan untuk mengendalikan pertumbuhan tulang belakang.
Untuk mencegah skoliosis ini sebaiknya tidak melakukan hal-hal tersebut yang dapat memicunya. Terutama memeperbaiki posisi duduk dengan sikap yang baik. Yaitu dengan posisi paha yang horizontal dengan lantai, punggung lurus tapi santai, kepala tidak membungkuk, dan posisi mata sejejar dengan bahan bacaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H