Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: P

18 Desember 2024   00:48 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pressured by idealism (Sumber gambar: pinterest/alli jon)

"Bukan tidak Mas, tapi memang belum. Di digital ini memang agak sedikit sulit untuk bisa hype atau viral-viral seperti itu, tapi nanti kalau kita sudah ketemu formulanya pasti sangat membantu kok, Mas Jai. Dan selain menggunakan KOL yang berbeda di tiap platform, saya juga sudah berusaha mengontek dan mengadakan pertemuan dengan klien-klien lama untuk mereka extend subscription layanan-layanan kita. Saya juga sudah menawarkan benefit lainnya, seperti jika mereka extend di layanan audit komprehensif dan layanan non-audit, kita akan memberikan free pemeriksaan informasi keuangan prospektif di Q3 & Q4 pada tahun ke-3 mereka subscribe. Gak hanya itu, dua minggu lalu saya bersama Hanna dan Dina juga sudah menaikan campaign 'Pajak Aman, Keuangan Perusahaan tetap Sehat' di semua platform kita dan beberapa platform partnership. Dan saat ini, yang sedang running ada 'coba skema konsultasi 15 menit bersama expert kita secara daring dan gratis', Mas."

"Saya tau digital memang gak mudah. Tapi masa mau nunggu aja? Cari inisiatif lain, Nala."

"Ya, Mas. Kita gak hanya nunggu growth saja kok, seperti yang saya sudah rincikan, beberapa yang lain juga sudah kita coba. Hopefully, dari semua itu, ada salah satu yang works."

"Cari inisiatif lain, berharap aja gak cukup. Kalau seperti ini, gimana nanti Anda jadi manager." Tutup Mas Jai, Head of Manager dari Business & Strategy team, dengan ketus.

Mas Zain menggangguk, dan segera meninggalkan ruangan Mas Jai diikuti Nala.

*****

"Mas, maaf. Sebentar."

"Yes, Nala."

"Saya mau tanya, kok tadi di dalam, mas Zain diam aja?"

"Memangnya saya harus berbicara apa, Nal?"

"Emmm, anything. Mungkin ada poin saya yang kurang tepat atau lainnya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun