Surya (2009) menambahkan fungsi self control adalah mengatur kekuatan dorongan yang menjadi inti tingkat kesanggupan, keinginan, keyakinan, keberanian dan emosi yang ada dalam diri seseorang.
Self control sangat diperlukan agar seseorang tidak terlibat dalam pelanggaran norma keluarga, sekolah dan masyarakat.
Banyak yang menjadi saksi tindakan Bullying, tapi mereka sendiri tidak berani melawan jika mereka sendirian. Mereka bahkan hanya membiarkan apa yang mereka lihat terjadi begitu saja, seperti anak kecil yang meminta ice cream kepada ibunya dan dibiarkan menangis merengek hingga ada orang yang benar-benar peduli.
Karena termakan zaman, tindakan yang dilakukan untuk menolong korban Bullying hanya melalui dunia maya. Yang dulunya semua orang turun tangan langsung untuk membantu, sekarang yang bisa mereka lakukan yaitu 3M (Melihat, Mengabadikan, Meng-upload). Pada beberapa kasus hal ini cukup membantu, tapi dilain sisi, korban tetap saja merasa takut untuk keluar. Karena merasa malu dirinya viral di dunia maya dan korban berpikir bahwa dirinya lemah.
Korban Bullying butuh bantuan, bukan belas kasihan
Mereka butuh dukungan, bukan sekedar semangat melalui slogan
Mereka butuh Kontribusi, bukan sekedar Aspirasi
Hanya kita yang bisa menyelesaikan ini, waktu pun menyerah dengan kasus ini. Semakin bertambahnya tahun, model Bullying semakin beragam. Dari Bullying Verbal dan Non-Verbal. Maka dari itu STOP BULLYING, LAWAN…BUKAN DIAM. LEBIH BAIK SAKIT DALAM KEADAAN BAHAGIA. DARIPADA BISU 1000 KATA TAPI LARA JIWA ADANYA.
Sumber:
Pikiranku sendiri
Abdussalam, Muhamad Syarif. 2020. Sejumlah Kasus Bullying Sudah Warnai Catatan Masalah Anak di Awal 2020, Begini Kata Komisioner KPAI.
Sriyanti, Lilik.2012.Pembentukan Self Control dalam Perspektif Nilai Multikultural.mudarrisa.iainsalatiga.ac.id › article › download
Corey, Gerald.2005.Therapy and Practice of Counseling and Psychotherapy.Australia, Canada, Mexico, USA : Thomson Books/Cole.
Carter, Evan C.2010. Religious Cognition and Duration of Maintained Grip.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H