C. Keterkaitan antara Coaching dengan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional
Guru sebagai penuntun pertumbuhan kepribadian dan  hasil belajar murid yang dianalogikan oleh Ki Hajar Dewantara seperti seorang petani yang sedang merawat tanaman agar tumbuh subur, sangat memerlukan berbagai cara agar pertumbuhan kepribadian dan hasil belajar muridnya berlangsung dengan baik. ada tiga cara yang saling melengkapi yang bisa digunakan guru yakni :
1. Menerapkan  Pembelajaran berdiferensiasi didalam kelas yang disesuaikan dengan minat, profil dan kesiapan belajar murid  sehingga pembelajaran dapat mengakomodir kebutuhan murid  yang beragam.
2.  Mengajarkan Pembelajaran emosi dan  Sosial pada murid – muridnya
3. Menerapkan pendekatan coaching pada murid yang membutuhkan tuntunan dalam  mengembangkan dirinya  yang dilakukan secara pribadi antara guru dan murid.
Keterkaitan antara  kemampuan melakukan pembelajaran berdiferensiasi, kemampuan melakukan pembelajaran sosial emosional dan kemampuan melakukan pendekatan coaching pada murid dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ketika seorang guru selesai mengevaluasi hasil pembelajaran berdiferensiasi yang berbasis pada minat dan  profil belajar murid, untuk memaksimalkan tumbuhnya kepribadian dan hasil belajar murid, guru perlu melakukan coaching pada murid – murid tertentu yang hasil belajarnya dirasa kurang maksimal untuk menggali  lalu membantu murid menemukan solusi atas apa yang sedang dialami murid yang tadi menghambat kemajuan belajar murid.Â
Dalam  memberikan coaching pada seorang murid, guru membutuhkan keterampilan sosial emosional seperti, kesadaran diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan berempati pada orang lain dan kemampuan mempertanggungjawabkan hasil coaching yang dilakukan pada muridnya.Â
Pertanggungjawaan hasil coaching ini tentu ditujukan kepada si murid atau kepada pihak lain yang berkepentingan seperti kepala sekolah atau orang tua dari murid untuk dilakukan usaha bersama membantu murid meningkatkan kemampuan belajarnya.
ReferensiÂ
Learning management System ( LMS) Calon guru Penggerak angkatan IV, 2022