Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sustainable Fashion, Gerakan Mengurangi Jejak Karbon

8 November 2021   11:04 Diperbarui: 9 November 2021   07:15 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep sustainable fashion yang diaplikasikan dengan memanfaatkan kain perca.(Dok Elkana Gunawan via kompas.com)

Pengertian fashion atau busana adalah segala sesuatu yang dikenakan pada tubuh, baik dengan tujuan untuk melindungi tubuh maupun untuk memperindah penampilan tubuh. 

Fashion pada umumnya merupakan suatu ekspresi atau ungkapan pribadi yang tidak selalu sama untuk setiap orang. Kategori produk fashion terdiri dari berbagai macam barang seperti baju, celana, tas, sepatu hingga aksesoris seperti topi, gelang, kalung, dan lain-lain (Roesbani dan Soerjaatmadja, 1984).

Semua orang memiliki selera dan kebutuhan fashion yang berbeda sesuai dengan usia, karakter, gaya hidup, dan pekerjaan masing-masing. 

Ada orang yang suka mengikuti trend dengan selalu membeli produk fashion sesuai trend terbaru. Orang dengan kategori ini termasuk ke dalam penggemar fast fashion. 

Namun demikian ada juga orang yang tidak suka mengikuti trend model fashion terbaru tetapi lebih menggemari model fashion yang bersifat klasik, modelnya dapat digunakan sepanjang masa, bahannya berkualitas baik, tahan lama, dan warnanya netral. Orang yang dalam kategori ini merupakan penyuka sustainable fashion.

"Sustainability" dalam bahasa Inggris artinya "keberlanjutan". Produk yang dibuat dengan konsep "sustainable" mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial dan ekonomi pada keseluruhan proses daur hidup produk.

Sustainable fashion didefinisikan sebagai fashion yang dirancang menggunakan bahan ramah lingkungan, stylish, nyaman, dan meminimalkan jejak karbon dalam produksinya, misalnya dengan menggunakan energi terbarukan, memproduksi pakaian secara lokal di daerah setempat, menggunakan bahan daur ulang untuk kemasan, dan meminimalkan limbah (air, kain, dll)

Sustainable fashion berarti lebih bertanggungjawab kepada kepada konsumen dengan menyediakan produk fashion yang ramah bagi kesehatan manusia. Sustainable fashion juga bertanggungjawab kepada lingkungan dengan melakukan produksi yang tidak mengotori alam. 

Selain itu sustainable fashion juga bertanggungjawab kepada para pembuatnya - mulai dari para buruh pabrik produsen pakaian tersebut hingga jalur distribusi yang memiliki etika membagi keuntungan dengan adil (Memahami Konsep "Sustainable Fashion", Tren Ramah Lingkungan (generali.co.id).

Berdasarkan definisi sustainable fashion tersebut di atas dapat disimpulkan ciri-ciri sustainable fashion, antara lain:

1. Produksi lokal dalam negeri untuk mengurangi emisi karbon dari transportasi barang impor

2. Daur ulang dari material yang sudah ada sebelumnya dengan desain baru sehingga dapat mengurangi bahan baku dan limbah

3. Keberlanjutan di mana suatu produk dibuat dengan bahan ramah lingkungan melalui proses yang aman.

4. Bebas dari penggunaan material hewani (animal free) di mana tidak menggunakan material dari bagian tubuh binatang tetapi menggunakan bahan organik dari serat alam tumbuhan yang bebas dari pestisida.

Sebagai contoh: serat bambu, jelatang, rami, wol, sutra kedelai, kayu, karet, serat pisang dan serat alam lainnya yang dapat digunakan untuk membuat produk fashion dengan tujuan untuk menjaga kesehatan manusia dan lingkungan,

5. Bebas bahan kimia (no chemical), jika menggunakan bahan pewarna, sebaiknya tidak menggunakan bahan pewarna sintetis tetapi menggunakan pewarna yang diekstrak dari bahan tetumbuhan seperti buah, biji, sayur, daun, batang tumbuhan,

6. Fair traded di mana sustainable fashion dapat meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia misalnya tidak menimbulkan uap, gas, debu, suhu, limbah dan yang lainnya,

7. Modifikasi kreatif (Do It Yourself / DIY) dengan berbagai keterampilan, seperti sulaman, rajutan, pembatikan, macram, dan berbagai macam teknik lainnya,

8. Produk bekas (vintage/second hand/preloved) di mana pakaian bekas dapat dimodifikasi kembali menjadi pakaian baru yang unik, dan

9. Efisiensi produk dengan meminimalkan penggunaan energi dalam proses produksi, misalnya dengan menghemat penggunaan air dan listrik dalam proses produksinya (Tengku Ingrid Adabella Aurora, 2016, e-Proceeding of Art & Design: Vol.3, No.1 April 2016, ISSN: 2355-9349).

Keuntungan Sustainable Fashion

Konsep sustainable fashion yang diaplikasikan dengan memanfaatkan kain perca.(Dok Elkana Gunawan via kompas.com)
Konsep sustainable fashion yang diaplikasikan dengan memanfaatkan kain perca.(Dok Elkana Gunawan via kompas.com)

Mendapat kepuasan dengan mendukung keberlanjutan planet bumi. Saat kita memilih sustainable fashion, kita mendapatkan kepuasan untuk mendukung kebaikan planet bumi yang lebih besar. 

Saat ini, telah diuji dan terbukti bahwa orang lebih memilih merek pakaian pendukung yang memberikan manfaat lebih besar daripada yang tidak. Membeli dari perusahaan yang mendukung tujuan baik memberi kita kepuasan mengetahui uang kita digunakan untuk membantu membuat perbedaan di dunia.

Sustainable fashion mengurangi polusi air dunia, emisi karbon, dan limbah dalam jumlah besar. Membeli fashion buatan dalam negeri memiliki dampak emisi karbon yang lebih rendah secara keseluruhan karena lokasi yang dekat dan menghindari emisi karbon dari pengiriman luar negeri. 

Model bisnis industri sustainable fashion dibangun dengan mempertimbangkan praktik terbaik ramah lingkungan seperti: penggunaan lebih sedikit air, penggunaan energi terbarukan, penggunaan kain daur ulang/ramah lingkungan, penggunaan bahan daur ulang untuk kemasan pengirimannya, dan praktik ketenagakerjaan yang adil dan upah yang adil untuk semua pekerja yang bekerja di pabrik.

Mendukung praktik ketenagakerjaan yang adil. Bagian besar lainnya dari model bisnis sustainable fashion adalah menyediakan praktik ketenagakerjaan yang adil dan upah layak bagi pekerja yang bekerja di pabrik mereka. Jadi apa artinya ini semua? 

Ketika kita memilih untuk membeli produk fast fashion ada kemungkinan besar kita berkontribusi terhadap pekerja anak yang tidak adil dan kondisi kerja yang tidak sehat yang dapat terjadi di pabrik mereka.

Produk sustainable fashion lebih berkualitas. Sustainable fashion identik dengan kualitas tinggi dan produk unggulan. 

Kain ramah lingkungan lebih lembut, lebih kuat dan akan bertahan selama bertahun-tahun. Bahkan, sustainable fashion menjamin kita tidak harus terus membeli pakaian baru setiap saat. Membeli dari merek pakaian paling populer yang diproduksi di luar negeri tidak memberikan jaminan bahwa pakaian yang kita beli berkualitas. 

Meskipun pengiriman dan produk dapat dipantau untuk kontrol kualitas, tidak ada jaminan yang jujur bahwa produk ini akan dibuat dengan baik atau bertahan selama bertahun-tahun yang akan datang 

REFERENSI:

goodwear.com

Memahami Konsep "Sustainable Fashion", Tren Ramah Lingkungan (generali.co.id)

Tengku Ingrid Adabella Aurora, 2016, e-Proceeding of Art & Design: Vol.3, No.1 April 2016, ISSN: 2355-9349

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun