Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jalan-jalan ke Taman Air Tlatar Boyolali

1 Februari 2015   04:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:01 9764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah makan terapung

Perut sudah krucak krucuk minta diisi, maka kami langsung menuju ke rumah makan terapung. Sebenarnya sih tidak benar-benar terapung, hanya dikelilingi kolam air saja. Mungkin biar lebih menarik disebut terapung.

Di rumah makan ini kita bisa duduk-duduk lesehan atau di kursi. Kami memilih lesehan, agar bisa lebih santai bercengkerama (*halah) dan menonton beberapa perahu bebek warna warni yang sibuk wara wiri mengelilingi rumah makan terapung. Bukan perahunya yang menarik, tapi penumpangnya yang rata-rata balita imut dan lucu.

[caption id="attachment_348885" align="aligncenter" width="300" caption="dok.paronamio.com"]

14227093411280701861
14227093411280701861
[/caption]

Berbagai menu ikan-ikanan (*aneka ikan beneran, bukan ikan mainan) disediakan di rumah makan terapung ini. Kami memesan lele bakar, gurami bakar, bawal bakar dan udang bakar lengkap dengan lalapan dan sambelnya yang pedes-pedes sedap. Pesan 2 bakul nasi dan 4 porsi ikan bakar, kami hanya dikenai harga Rp 140,000-an. Ini harga wajar, tidak terlalu mahal seperti di tempat wisata lain yang suka “ngepruk”.

[caption id="attachment_348884" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pri"]

14227092351578798604
14227092351578798604
[/caption]

Karena ternyata porsinya banyak, kami berempat tidak sanggup menghabiskan semua makanannya, meskipun seorang di antara kami sebenarnya termasuk “Paman Gembul”. Akhirnya nasi dan ikan yang masih tersisa saya minta agar dibungkus, untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh bagi keluarga si Belang Pus yang setia jaga rumah.

[caption id="attachment_348883" align="aligncenter" width="300" caption="keluarga si Belang Pus (dok.pri)"]

1422709042981400685
1422709042981400685
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun