Mohon tunggu...
Purwanti Asih Anna Levi
Purwanti Asih Anna Levi Mohon Tunggu... Sekretaris - Seorang perempuan yang suka menulis :)

Lulusan Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) UNIKA Soegijapranata Semarang dan sedang belajar menulis yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Adaptasi Banjir Sebagai Wisata Bencana?

10 Februari 2015   04:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:31 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di DKI Jakarta dan sebagian wilayah lain di Indonesia banjir merupakan bencana yang muncul rutin setiap tahun. Bagi warga yang terlanda banjir tentunya banjir merupakan peristiwa yang menyedihkan. Namun bagi wisatawan asing yang kebetulan sedang berkunjung ke Indonesia di saat banjir, rupanya banjir menjadi daya tarik tersendiri. Mereka dengan riang gembira memanfaatkan banjir untuk berbagai kegiatan. Mungkin inilah saat pertama kali mereka melihat atau mengalami banjir, atau mungkin juga karena memang tidak ada pilihan kegiatan lain di tengah bencana banjir. Berikut ini penampakan dari beberapa aktifitas wisatawan asing di Indonesia pada saat banjir beberapa tahun lalu.

Tim Lehman (Jerman) dan Thomas Hauser (Swiss) nampak asyik bermain perahu karet di genangan air yang merendam Jl. M.H. Thamrin depan Sarinah Jakarta Pusat pada 17 Januari 2013.

[caption id="attachment_350158" align="aligncenter" width="600" caption="dok.beritagar.com"][/caption]

[caption id="attachment_350159" align="aligncenter" width="600" caption="dok.beritagar.com"]

14234902561281569704
14234902561281569704
[/caption]

Seorang WNA dari New Zealand memanfaatkan banjir untuk berselancar di Jalan Gajah Mada, Glodok, Jakarta pada 18 Januari 2013.

[caption id="attachment_350160" align="aligncenter" width="460" caption="dok.news.detik.com"]

14234903501095856568
14234903501095856568
[/caption]

Tidak hanya ada di Indonesia, banjir yang melanda Venice Italia pada 12 November 2012 juga tak menghalangi wisatawan untuk bersenang-senang. Nampak sejumlah wisatawan duduk-duduk santai atau berenang di tengah genangan air banjir di lokasi wisata ternama St. Mark Square.

[caption id="attachment_350167" align="aligncenter" width="486" caption="dok.dailymail"]

14234922441053599165
14234922441053599165
[/caption]

[caption id="attachment_350169" align="aligncenter" width="500" caption="dok.dailymail"]

14234924021104515009
14234924021104515009
[/caption]

[caption id="attachment_350163" align="aligncenter" width="460" caption="dok.dailymail"]

1423490768261663922
1423490768261663922
[/caption]

*******

Jika banjir terus melanda setiap tahun tanpa bisa ditangani, lha terus bagaimana? Mosok ya kita akan melakukan adaptasi terhadap banjir dengan cara memanfaatkannya untuk wisata banjir? Kalau begitu nanti di setiap daerah banjir kita akan menemukan spanduk bertuliskan “Selamat Datang di Kawasan Wisata Banjir" seperti yang dipasang oleh warga Majalaya. Padahal sebenarnya spanduk ini sih untuk mengekspresikan kekecewaan warga terhadap penanganan banjir di daerahnya.

1423491000763386850
1423491000763386850

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun