Sikap guru dalam menghadapi tantangan ini sangatlah penting. Mereka perlu memiliki sikap yang terbuka terhadap perubahan, kreatif, inovatif, dan selalu belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka berikan.
Salah satu perubahan paradigma pendidikan yang perlu dilakukan adalah menggeser fokus pembelajaran dari sekadar menghafal informasi menjadi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Generasi Alpha memiliki gaya belajar yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka memiliki kebutuhan yang spesifik dan berbeda pula.Â
Membimbing dan mendampingi proses belajar mereka yang terbiasa dengan dunia virtual dan Artificial Intelligence tentu akan sangat menantang.
Perubahan paradigma pertama yang harus dilakukan guru adalah alihkan fokus pada keterampilan siswa daripada konten pembelajaran. Melalui teknologi digital konten pembelajaran dapat dieksplorasi siswa dengan mudah.Â
Guru sebaiknya mulai mengenalkan anak pada kemampuan metakognisi. Siswa belajar cara berpikir-bukan hanya apa yang harus mereka pikirkan tetapi tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka pilih.
Perubahan kedua yang selanjutnya harus dilakukan guru adalah menyediakan fleksibiltas yang lebih besar disertai dengan tujuan yang lebih besar untuk berkolaborasi dalam membuat suatu ide, gagasan, maupun produk secara inovatif dan kreatif yang kemudian mampu mereka komunikasikan secara digital baik lokal maupun global.
Perubahan ketiga yakni berikan ruang dan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dan menemukan cara kreatif untuk membuat sesuatu yang berbeda. Misalnya menggunakan sesuatu yang familiar dengan dunia mereka seperti gamifikasi atau eksplorasi langsung di alam (back to nature).
Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Menghadapi Era Society 5.0
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya