Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Membuat sebuah tulisan yang menarik dan menginspirasi pembaca adalah tugas yang seringkali sulit bagi banyak penulis. Menghadapi layar laptop yang masih kosong dan mencoba menemukan ide tulisan yang menarik bisa sangat menantang ?! Namun, dengan beberapa masukan dan pengetahuan yang tepat, kita dapat mengatasi hambatan tersebut dan memulai perjalanan menulis kita dengan percaya diri.
Menemukan ide tulisan yang menarik sama saja dengan memahami audiens kita. Pertanyaan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri adalah: "Siapa yang akan membaca tulisan saya?" dan "Apa yang mereka cari atau perlukan?". Jika kita mengetahui audiens target kita, maka kita dapat menyusun ide tulisan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.Â
Misalnya, jika kita ingin menulis tentang pendidikan, maka kita harus memahami apa saja yang banyak dicari para guru yang ingin meningkatkan performance mereka. Apakah mereka ingin tahu tentang mengelola projek-projek pembelajaran, atau trik menyusun pembelajaran dalam kurikulum merdeka yang mudah ? Dengan menyadari kebutuhan audiens tersebut, kita akan terbantu dalam menemukan topik yang relevan dan menarik bagi para guru.
Coba sisakan waktu luang kita untuk melakukan riset topik. Meski, mungkin terasa menggoda untuk langsung menulis tentang topik yang paling populer, namun riset yang mendalam mengenai topik tertentu akan memberikan kita wawasan yang lebih baik, dan memungkinkan kita bisa menghadirkan sudut pandang yang unik.Â
Kita bisa juga membaca artikel, buku, atau melakukan wawancara dengan para ahli dalam bidang yang ingin kita tulis. Informasi yang kita dapatkan dari riset ini akan membantu kita membuat tulisan yang lebih berkualitas dan informatif.
Setelah menemukan ide tulisan yang menarik, langkah selanjutnya adalah membuat judul yang catchy (mudah diingat). Judul merupakan pintu gerbang yang bisa menarik minat pembaca kita. Judul yang menarik haruslah singkat, jelas, dan menggugah rasa ingin tahu. Jika kita dapat mengajukan pertanyaan yang menarik, atau menawarkan solusi yang menarik, pasti pembaca akan tertarik untuk membaca lebih lanjut ?!
Kita juga dapat menggunakan teknik penulisan yang kreatif untuk membuat judul yang menarik. Misalnya, kita dapat menggunakan permainan kata atau kalimat yang tidak biasa untuk menarik perhatian pembaca. Jika Anda menulis tentang kuliner, judul seperti: "5 Resep yang Bikin Lidah Bergetar" bisa sangat menarik. Judul tersebut menggambarkan sensasi kuliner yang memikat dan akan membuat orang ingin tahu resep apa yang sedang dijelaskan !?
Selain itu, kita juga dapat menggunakan judul yang memiliki nilai praktis bagi pembaca. Misalnya, "10 Trik Menulis Tanpa Pikiran Kusut" atau "Menjaga Mental Dari Gempa Eksistensial".Pembaca akan tertarik dengan judul seperti ini, karena mereka akan mendapatkan manfaat nyata dan praktis dari tulisan kita.
Jika kita mengalami kesulitan dalam membuat judul yang menarik, jangan ragu untuk mencari inspirasi dari tulisan yang sudah ada di media massa atau blog populer. Perhatikan gaya penulisan judul yang mereka gunakan, lalu kembangkan ide tersebut dengan cara yang lebih kreatif dan unik ?!
Dalam proses menulis, penting bagi kita untuk mempertimbangkan gaya bahasa penulisan. Pastikan tulisan kita mudah dipahami dan mengalir dengan baik. Gunakan kalimat yang jelas, kata-kata yang tepat, dan pastikan penggunaan tata bahasa yang benar.Â
Tidak hanya judul yang menarik, tetapi juga isi tulisan harus sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh judul tersebut. Pembaca akan merasa kecewa, jika judul menarik tidak diikuti dengan konten yang bermanfaat atau informatif ?!
Jadi, menemukan ide tulisan yang menarik dan membuat judul yang menarik bagi pembaca merupakan langkah awal, untuk menjadi penulis yang sukses. Melalui riset yang baik, kreativitas, dan pemahaman audiens yang baik, kita dapat menghasilkan karya tulis yang menarik serta memberikan nilai yang bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, jangan takut untuk berinovasi dan mengeksplorasi ide-ide baru dalam menulis !?
Menulis di JurnalÂ
Menulis artikel di jurnal ilmiah yang terakreditasi Scopus misalnya, merupakan tahapan berikutnya, yang penting dalam perjalanan karir akademik. Artikel yang dipublikasikan dalam jurnal terkemuka seperti, jurnal yang terindeks Scopus akan memberikan pengakuan dan validasi atas penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dan peneliti. Namun, menulis artikel jurnal yang terindeks Scopus tidaklah mudah. Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang proses dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Langkah awal yang penting dalam menulis artikel jurnal ilmiah adalah memilih jurnal yang tepat. Scopus merupakan salah satu pangkalan data terkemuka yang mencakup berbagai jurnal ilmiah di berbagai bidang. Sebelum memulai menulis artikel, penting untuk memahami topik penelitian kita dan mencari jurnal-jurnal yang sesuai dengan bidang tersebut.Â
Pastikan jurnal tersebut terindeks Scopus dengan memeriksa daftar jurnal yang terdaftar dalam basis data Scopus. Pilih jurnal yang kredibel dan memiliki reputasi yang baik dalam bidang penelitian kita.
Setelah memilih jurnal yang tepat, langkah berikutnya adalah memahami panduan penulisan artikel, dimana setiap jurnal memiliki panduan penulisan yang berbeda, dan kita harus mematuhi format dan struktur yang ditentukan oleh jurnal yang kita pilih. Baca dengan seksama pedoman dan petunjuk penulis yang disediakan oleh jurnal tersebut.Â
Biasanya, panduan tersebut akan mencakup instruksi tentang cara menyusun abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil, pembahasan, dan referensi. Dengan mematuhi pedoman ini, kita akan memiliki peluang untuk publikasi dari artikel yang kita kirimkan.
Langkah berikutnya adalah merencanakan dan menyusun artikel. Buatlah kerangka artikel, termasuk bagian-bagian utama dan sub-bagian yang akan dicakup dalam artikel. Rancang alur serta urutan informasi yang logis dan kohesif. Sementara, kohesif adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya dalam wacana, sehingga tercipta pengertian yang apik atau koheren.
Saat menulis artikel, penting untuk menjaga ketepatan ilmiah, kejelasan, dan kohesi tulisan. Pastikan bahasa yang digunakan sesuai dengan bidang penelitian kita dan dapat dipahami oleh pembaca yang berkecimpung dalam topik yang sama. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak jelas. Gunakan terminologi teknis yang tepat dan berikan definisi jika diperlukan. Selain itu, pastikan data serta hasil penelitian yang disajikan disertai dengan grafik, tabel, atau ilustrasi yang relevan untuk memperkuat argumen kita.
Kemudian, pastikan juga artikel kita mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya. Tuliskan dengan jelas tujuan penelitian kita dan bagaimana hasil penelitian tersebut memberikan pengetahuan baru atau menambah wawasan dalam bidang yang relevan. Jelaskan juga pentingnya penemuan kita dalam konteks ilmiah dan praktis. Dengan menyoroti keunggulan penelitian kita tersebut, kita akan membuka peluang diterimanya artikel jurnal kita.
Selanjutnya, periksa dan edit artikel kita dengan saksama. Bacalah kembali artikel kita untuk memastikan kalimat dan struktur bahasa tidak hanya benar secara gramatikal, tetapi juga mengalir dengan baik. Periksa juga kesalahan ketik, tanda baca, dan ejaan. Selain itu, pastikan bahwa referensi kita lengkap dan terakses. Jika memungkinkan, mintalah rekan sejawat atau kolega untuk membaca dan memberikan masukan tentang artikel kita sebelum kita mengirimkannya untuk ditinjau.
Setelah artikel kita selesai dan disunting dengan baik, maka langkah terakhir adalah mengirimkan artikel ke jurnal yang kita pilih. Ikuti instruksi yang ada dalam panduan penulis mengenai metode pengiriman. Biasanya, jurnal-jurnal menerima artikel melalui sistem manajemen naskah online. Lampirkan abstrak, kata kunci, serta semua dokumen yang diminta dalam panduan penulis.
Perlu diingat bahwa penerimaan artikel dalam jurnal terkemuka seperti, jurnal yang terindeks Scopus membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses peer review menjadi langkah kritis dalam menentukan diterima-tidaknya artikel kita tersebut. Jangan menyerah, jika artikel kita ditolak. Manfaatkan masukan yang diberikan oleh para reviewer dan lakukan revisi sesuai saran mereka. Kembali periksa artikel kita dan kirimkan ulang ke jurnal lain jika diperlukan.
Pada akhirnya, menulis artikel pada jurnal ilmiah yang terindeks Scopus memang membutuhkan dedikasi dan kerja keras yang tinggi. Namun, manfaatnya sangat besar dalam meningkatkan reputasi dan pengakuan dalam bidang penelitian kita. Dapatkan informasi yang akurat tentang topik artikel kita, lalu  ikuti panduan penulisan yang sesuai, dan jangan ragu untuk meminta saran dari rekan sejawat. Melalui kerja keras dan ketekunan, maka tulisan kita dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia ilmiah ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 16 Oktober 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H