Pembelajaran Berbasis ProyekÂ
Seperti yang dikemukakan diatas, bahwa Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pembelajaran yang aktif dan terpadu, di mana siswa secara nyata terlibat dalam melakukan proyek atau tugas-tugas terarah yang mencerminkan dunia nyata. Peserta didik tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga memiliki pengalaman praktis dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari.
Pada pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan tanggung jawab dan kendali atas proyek yang mereka kerjakan. Hal ini melibatkan identifikasi tujuan, perencanaan, penelitian, pelaksanaan, evaluasi, dan presentasi hasil proyek tersebut. Proyek tersebut menekankan pada penerapan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks nyata, sehingga siswa dapat melihat relevansi dan manfaat praktis dari apa yang mereka pelajari. Â Oleh karena itu, karakteristik utama dari pembelajaran berbasis proyek pada Kurikulum Merdeka, antara lain:
- Konteks nyata. Proyek-proyek yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan tantangan dan kebutuhan dunia nyata. Misalnya, siswa dapat memiliki proyek untuk merancang solusi kreatif terhadap masalah sosial atau lingkungan di komunitas mereka, atau mengembangkan produk atau inovasi baru.
- Terpadu. Proyek-proyek harus melibatkan integrasi antara berbagai mata pelajaran dan disiplin ilmu, sehingga siswa dapat melihat hubungan dan keterkaitan antara berbagai konsep dan pengetahuan yang mereka pelajari.
- Kolaboratif. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja secara kelompok dalam melaksanakan proyek. Melalui kolaborasi, mereka dapat mengembangkan keterampilan sosial, kemampuan bekerja dalam kelompok, serta menghargai berbagai perspektif dan kontribusi dari anggota kelompok lainnya.
- Proses dan hasil. Pembelajaran berbasis proyek melibatkan tahap-tahap seperti: perencanaan, riset, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelompok siswa tersebut juga dituntut untuk menyajikan hasil proyek mereka dalam bentuk presentasi, produk, atau dokumentasi lainnya.
- Dapat disesuaikan. Proyek-proyek harus dapat disesuaikan dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa siswa terlibat secara aktif dan memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan proyek tersebut.
Pada akhirnya, melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa SMP Islam Al Azhar 8 Kemang Pratama akan lebih terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan kolaboratif, serta memiliki pemahaman yang lebih dalam dan relevan tentang konsep yang mereka pelajari. Pendekatan ini juga membawa siswa lebih dekat kepada pengalaman dunia nyata dan menumbuhkan minat serta motivasi belajar yang lebih tinggi ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 18 September 2023