Beberapa tahun kemudian, seorang remaja perempuan yang selalu dipanggil si gendut dan bodoh, telah berubah menjadi seorang wanita yang cantik dan pintar. Ya, dialah Amel, ia telah berubah drastis, usahanya untuk membuka mata orang lain tentang kelebihannya membuahkan hasil. Amel telah menjadi penulis cerita, ceritanya sangat disukai oleh remaja-remaja yang merasa insecure. Amel menjadi lulusan terbaik di jurusan sastra Indonesia, kata anak bodoh yang selalu melekat di Amel kini telah berubah menjadi 'Amel penulis yang sukses'.
Kalimat yang selalu melekat di otak Amel adalah manusia itu terlahir sama. Kaya miskin, cantik jelek, kurus gemuk, baik buruk, pintar bodoh, bukanlah suatu hal yang dapat membedakan setiap manusia. Manusia diibaratkan seperti botol, jika diisi air mineral harganya akan murah, namun jika botol tersebut diisi parfum yang harganya mahal botol tersebut pasti sangat berharga, sebaliknya jika botol diisi dengan air got, maka botol itu tidak berharga sama sekali. Artinya, botol tetaplah botol, yang membedakan adalah isinya. Seperti manusia, dimata Allah Subhanahu Wa Ta'ala setiap manusia itu sama, yang membedakannya adalah ketakwaan dan akhlaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H