Oh, langit saat ku melihatmu dulu
Kau selalu memperlihatkan
Kepada kami lukisan wajahmu
Yang begitu menawan
Seperti samudera biru
.......
Oh, langit ketika malam tiba
Kau juga memperlihatkan
Kepada kami lukisan
Yang begitu mempesona
Seperti gelapnya malam yang ditaburi cahaya
.......
Oh, langit setiap kali ku memandangmu
Kau selalu memberikan cerita berbeda
Yang membuatku tak pernah bosan memandangmu
Menggambarkanmu di atas kertas kecilku
.......
Setiap kali melihatmu
Inspirasi Selalu datang kepadaku
Untuk menulis di selembar note kecilku
Oh, begitu mempesona dan menawannya dirimu
......
Sang pencipta, begitu agungnya dirimu
Yang mampu membuat begitu indah ciptaanmu
Yang membuatku tak bisa berkata apa-apa lagi
Ku bersyukur menjadi umatmu
......
Sekarang saat ku melihatmu
Setiap ku bangun dari tempat tidurku
Yang kulihat hanya warna putih
Jarang sekali ku melihat wajahmu yang biru
Dan yang begitu ceria seperti dulu
......
Sekarang ku melihatmu di malam hari
Kau tidak lagi menujukan kepadaku
Taburan-taburan cahaya yang mempesona
Yang kau perlihatkan
Seperti hanya kegelapan dan rasa sedih
......
Mungkin karena ulah kami
Yang merusak lukisan dan ceritamu
Dengan asap hasil pembakaran
Dan banyak hal yang kami lakukan
Membuatmu menjadi bersedih
.......
Seperti malam ini kau menyiram kami
Dengan air matamu dengan gelapnya dirimu
Mungkin masih banyak dari kami
Yang tidak tahu akan pesona dan menawannya dirimu
......
Sang pencipta, maafkan kami
Atas ulah kami yang merusak ciptaanmu
Satu demi satu
Jabat tangan sambil senyum,
Purnomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H