Mohon tunggu...
Purnawan Eko Andoko
Purnawan Eko Andoko Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati sosial

Laki-laki tua, lahir dan masa kanak-kanak di Selopadi-Wonogiri, remaja di Semarang,dewasa di beberapa kota,masa tua di Jakarta sebagai Coach untuk Interaksi dalam Keluarga. Penulis Buku Dynamic Persuasion (2002).Baca tips2 saya di kolom Lifestyle/urban juga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setelah USSR Bubar, Ini Saatnya USA Bubar (3/3)

23 September 2020   06:29 Diperbarui: 23 September 2020   06:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Urusan masker yang dinegara lain sepele, di Amerika susah bukan main, karena harus membentur pada hak individu yang memilih hidup tanpa masker.

Semua ini, ketika masih sejahtera tidak masalah, tetapi  ketika kondisi kritis jadi musibah!

Sejak Obama jadi presiden,  partai Republik juga makin menabuh gendang perang  racist sehingga sebetulnya keterbelahan masyarakat lebih menganga dibanding awal Perang Saudara th 1861.

Donald Trump makin memantik perpecahan ini, lalu Covid19 pun dengan sengaja  digunakan sebagai minyak untuk menyiram api perpecahan.
Sampailah kita pada asumsi ini:
(1) Kalau Trump memisahkan diri  dari USA, maka negara barunya Trump  ini jadi bersih dari hutang dan kebangkrutan , bebas dari noda reputasi hitam USA plus bisa revisi konstitusi sehingga lebih fleksibel mengatur masyarakat banyak ketika masa krisis. Jadi buat Trump maupun negara barunya semua jadi positif. Negara barunya tidak perlu melunasi kewajiban bayar hutang "almarhum USA" pada semua negara di dunia.  

(2) Maukah Demokrat tetap jadi USA kecil? USA yang tinggal sisa dari yang ditinggalkan Trump? USA yang masih wajib menanggung "aib dan hutang USA" ketika masih jaya?

Pasti sangat rugi kalau mau dan pasti sangat terpuruk USA sisa-sisa ini.

Jadi kalau Trump pisah, Demokrat juga butuh pisah sehingga USA benar bubar !!
Dua-duanya bikin negara baru.
Dua-duanya  untung, dunia yang buntung!
Emang ex Polisi Dunia ini mau mikirin?
Pikiiiiir !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun