Mohon tunggu...
Purnawan Eko Andoko
Purnawan Eko Andoko Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati sosial

Laki-laki tua, lahir dan masa kanak-kanak di Selopadi-Wonogiri, remaja di Semarang,dewasa di beberapa kota,masa tua di Jakarta sebagai Coach untuk Interaksi dalam Keluarga. Penulis Buku Dynamic Persuasion (2002).Baca tips2 saya di kolom Lifestyle/urban juga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setelah USSR Bubar, Ini Saatnya USA Bubar (3/3)

23 September 2020   06:29 Diperbarui: 23 September 2020   06:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekalipun demikian, cetak uang tetap sama dengan pinjaman, tetapi bagi Amerika serasa pinjaman yang  tanpa pernah ditagih!!
Amerika juga menganut ideologi Kapitalis.

Kapitalis harus hidup dari pasar, maka pasar diciptakan bahkan direkayasa

Kebutuhan direkayasa sehingga yang sebetulnya tidak butuh jadi butuh, yang sebetulnya tidak primer dijadikan primer.
Ibarat anak manja , Warga Amerikapun didorong terus untuk belanja, konsumsi,  dan boros, bahkan dididik untuk hidup dengan penghasilan masa depan.

Masyarakat  pekerja bisa kredit segala macam untuk kemewahan dan hidup boros masa kini dengan cicilan dari pendapatan masa depan.
Saat ini Amerika memetik akibatnya. Amerika tidak lagi bisa mengatur segalanya. Masyarakat, banyak yang menganggur (apalagi setelah ada pandemi) sehingga  semua hal yang terlanjur sudah  dinikmati tidak lagi bisa dicicil. 

Apa yang digunakan untuk membayar, kan pada nganggur,  tidak ada penghasilan lagi. Akibatnya pemerintah AS harus melepas Jaminan Sosial,  mensubsidi rakyat yang nganggur.  

Butuh uang, lalu cetak Dollar dan cetak dollar lagi.

Pada tahun 2020 saja Amerika Serikat telah menambah uang dengan mencetak hampir 150 milyar dollar. Ini artinya sama dengan hutangnya bertambah 150 milyar dollar.

Total dari tahun lalu utang Amerika Serikat sudah berskala astronomis, karena hutang itu menumpuk tidak pernah ditagih.

Walaupun utangnya menggunung, Amerika Serikat tidak akan bangkrut selama Minyak Bumi masih konstan dibutuhkan. Faktanya energi terbarukan mulai jadi inovasi menggantikan minyak bumi. Mobil listrik tidak lama lagi akan mengganti peran  mobil BBM.

Digital Currency akan menggantikan Dollar dan Dollar bakal tidak dibutuhkan lagi.
Ketika dunia  tidak butuh dolar maka  dolar akan runtuh !

Sementara itu Konstitusi USA juga   terlalu memanjakan hak warga sipil sehingga   menjadikan warga AS lebih banyak menuntutnya dibandingkan dengan hasil kerjanya.  Masyarakat AS jadi susah diatur karena pemerintahnya jadi terjerat untuk urusan hak individu, hak punya senjata, hak azasi dan hak perlindungan individu lain. Semua hak perorangan ini  akhirnya  mengebiri hak orang banyak dan  merepotkan pemerintah Amerika sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun