Setelah dibangun dengan biaya 8,4 miliar rupiah, pengunjung dapat naik ke atas jembatan untuk  bisa menikmati pemandangan hijau area persawahan yang menyejukkan indera penglihatan. Dari ketinggian ini kita dapat melihat danau Tondano di kejauhan.
Tujuan berikutnya adalah ke tempat produksi minuman khas Minahasa yaitu Cap Tikus. Minuman beralkohol tinggi ini terbuat dari hasil penyulingan air pohon aren.  Spot wisata yang bernama Tuur Maasering ini  berada di Kelurahan Kemulembuai, Kecamatan Tomohon Timur, sekitar seperempat jam perjalanan dari pusat Kota Tomohon. Setelah melewati gerbang, kita berjalan mendaki melewati hutan pohon aren. Dengan membayar tiket masuk 15 ribu rupiah, kita akan mendapatkan welcome drink. Ada dua pilah: Minuman saguer yaitu air pohon aren yang belum diproses. Pilihan kedua lebih menantang, yaitu minuman cap tikus. Minuman tradisional ini mengandung alkohol kadar tinggi. Minuman ini disajikan dalam tempurung.
Di sini, kita dapat melihat langsung proses penyulingan air saguer hingga menjadi minuman alkohol kadar tinggi.
Wisatawan dapat duduk santai di pondok yang dibuat alami tetapi sangat IG-able. Sebagai daya tarik, ketika menjelang malam hari, cahaya dari lampu yang melingkari pohon aren akan membuat suasana semakin artistik.
Sebelum merebahkan diri, kami menyantap bubur Manado paling enak di Tanawangko. Orang Manado menyebutnya tinutuan. Artinya adalah bubur campur-campur antara ubi dengan sayuran. Pada masa kini, masih ditambah dengan mie.