Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Benteng Moraya dan Cap Tikus

7 September 2022   21:24 Diperbarui: 7 September 2022   21:40 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung hantu atau burung manguni memiliki arti khusus bagi orang Minahasa (dokpri)
Burung hantu atau burung manguni memiliki arti khusus bagi orang Minahasa (dokpri)

Setelah dibangun dengan biaya 8,4 miliar rupiah, pengunjung dapat naik ke atas jembatan untuk  bisa menikmati pemandangan hijau area persawahan yang menyejukkan indera penglihatan. Dari ketinggian ini kita dapat melihat danau Tondano di kejauhan.

Tujuan berikutnya adalah ke tempat produksi minuman khas Minahasa yaitu Cap Tikus. Minuman beralkohol tinggi ini terbuat dari hasil penyulingan air pohon aren.  Spot wisata yang bernama Tuur Maasering ini  berada di Kelurahan Kemulembuai, Kecamatan Tomohon Timur, sekitar seperempat jam perjalanan dari pusat Kota Tomohon. Setelah melewati gerbang, kita berjalan mendaki melewati hutan pohon aren. Dengan membayar tiket masuk 15 ribu rupiah, kita akan mendapatkan welcome drink. Ada dua pilah: Minuman saguer yaitu air pohon aren yang belum diproses. Pilihan kedua lebih menantang, yaitu minuman cap tikus. Minuman tradisional ini mengandung alkohol kadar tinggi. Minuman ini disajikan dalam tempurung.

Gerbang Tuur Maasering (dokpri)
Gerbang Tuur Maasering (dokpri)

 (dokpri)
 (dokpri)

Cap Tikus  (dokpri)
Cap Tikus  (dokpri)

Jangan banyak-banyak ya  (dokpri)
Jangan banyak-banyak ya  (dokpri)

Di sini, kita dapat melihat langsung proses penyulingan air saguer hingga menjadi minuman alkohol kadar tinggi.

Wisatawan dapat duduk santai di pondok yang dibuat alami tetapi sangat IG-able. Sebagai daya tarik, ketika menjelang malam hari, cahaya dari lampu yang melingkari pohon aren akan membuat suasana semakin artistik.

Sebelum merebahkan diri, kami menyantap bubur Manado paling enak di Tanawangko. Orang Manado menyebutnya tinutuan. Artinya adalah bubur campur-campur antara ubi dengan sayuran. Pada masa kini, masih ditambah dengan mie.

Tinutuan  (dokpri)
Tinutuan  (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun