Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Belajar Toleransi dari Candi Morangan

13 Oktober 2011   20:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Candi ini ditemukan sejak zaman penjajahan Belanda. Setelah Belanda meninggalkan Indonesia candi ini kembali tertutup tanah. Pihak SPSP DIY pernah melakukan ekskavasi pada tahun 1982. Ekskavasi yang dilakukan oleh SPSP DIY ini berhasil menampakkan 2 buah bangunan candi yakni candi induk dan candi perwara. Hingga saat ini candi induk pun belum seluruhnya dapat disingkap dan baru dapat digali sekitar tiga perempat bagian saja.

Candi induk Morangan menghadap ke barat berbilik satu dan berdenah bujursangkar. Secara lengkap candi induk Morangan terdiri atas kaki, tubuh, dan atap candi. Pembagian tersebut dalam agama Hindu melambangkan tiga alam yaitu bhurloka, bhuvarloka, dan savarloka.

Melihat ciri-ciri ragam hias pada arac Candi Morangan yang mirip dengan Candi Prambanan, maka diduga usia Candi Morangan tidak jauh berbeda dengan Candi Pramabanan, yakni abad 9 M.

Patung dan Relief

Pada Candi Morangan ditemukan pula yoni dengan ukuran yang cukup besar. Sedangkan lingga yang seharusnya ada dan menjadi pasangan dari yoni tidak ditemukan lagi. Pada kompleks candi Morangan ini juga ditemukan pula arca resi dan sejumlah arca lain di dalam relung-relung candi. Saat ini relung tersebut kosong karena arca-arca di dalamnya telah diamankan untuk mencegah pencurian.

Selain itu juga ditemukan patung Nandi atau sapi dalam posisi mendekam. Nandi atau Nandiswara adalah lembu yang menjadi kendaraan dari dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Candi yang mempunyai arca Nandi biasanya dikategorikan sebagai candi untuk pemujaan agama Hindu Siwa.

Karena bentuk bangunan candi Morangan ini belum tersusun utuh, maka bentuk bangunan belum dapat dilihat sepenuhnya. Meski begitu, pengunjung bisa mengamati relief-relief yang tidak kalah menariknya. Berikut ini relief yang terdapat di dinding candi Morangan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun