Di saat itu, pada tanggal 28 Maret 2024, saya bersama keluarga mengadakan perjalanan dari kabupaten Banggai, kota Luwuk menuju kabupaten Morowali Utara tepatnya di desa Sampalowo.
Pada pagi hari pukul 7.30 wita, kami memulai perjalanan dari rumah dengan mengendarai mobil. Kami tiba di pelabuhan Siliti/Saliti pada pukul 11.30 wita.Â
Pelabuhan Saliti terletak di kabupaten Morowali Utara, yang berada di kecamatan Bungku Utara, desa Siliti.
Saya bersama istri langsung menuju loket pembelian tiket, kami dilayani dengan baik oleh petugas yang pada saat itu bertugas melayani para penumpang yang akan membeli tiket.
Kami menunggu kapal Feri sekitar 2 jam, oleh karena kapal Feri sementara perjalanan dari pelabuhan Kolonodale menuju pelabuhan Saliti dan akan tiba pada pukul 14.00 wita.
Sebagai informasi bahwa, jadwal berangkat kapal Feri dari pelabuhan Saliti ke pelabuhan Kolonodale yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Keberangkatan dari pelabuhan Saliti pada pukul 15.00 wita, tiba di pelabuhan Kolonodale pada pukul 20.00 wita.Â
Khusus hari Jumat berangkat dari pelabuhan Saliti ke pelabuhan Kolonodale pukul 19.00 wita dan tiba di pelabuhan Kolonodale pada 24.00 wita.
Sedangkan jadwal kapal Feri dari pelabuhan Kolonodale ke pelabuhan Saliti yaitu Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.Â
Berangkat pada 09.00 wita, dan di tiba di pelabuhan Saliti pada pukul 14.00 wita. Khusus hari Jumat berangkat pada pukul 13.00 wita dan tiba di Pelabuhan Saliti pada pukul 18.00 wita.
Lanjut cerita perjalanan kami, ada beberapa agenda dalam perjalanan saat itu, agenda yang dipersiapkan semua berjalan baik.Â
Salah satu agenda yang paling mengasyikkan adalah pergi ke danau/telaga. Telaga tersebut bernama Lowo.
Bagi saya telaga ini sangat indah, jika memungkinkan telaga ini diakomodir pemerintah untuk dijadikan tempat wisata.Â
Telaga ini adalah salah satu telaga yang terindah di Indonesia. Telaga ini harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Tujuan ke telaga Lowo adalah melihat pemandangan indah alam sekitar telaga, juga sambil mengecek jaring ikan yang telah dipasang oleh teman yang memang kesehariannya nelayan yang fokus mencari ikan di telaga Lowo.
Bersyukur, saat itu hasil jaring cukup banyak mendapatkan ikan. Ikan tersebut sebagian diberikan ke saya.
Ikan tersebut diolah untuk dinikmati pada saat makan siang, dan kami mengundang beberapa teman dan tetangga untuk menikmati bersama-bersama ikan tersebut.
Sudah saya dipastikan bahwa di meja makan akan tersedia jenis makanan Dui.
Dui adalah salah satu jenis makanan yang diolah dari sagu.Â
Dui merupakan makanan khas yang berasal dari daerah Morowali dan Morowali Utara. Di beberapa tempat di Sulawesi sebutan sejenis makanan Dui adalah Kapurung, Bugalu, Onyop, dan sebagainya.
Tidak terasa kami menikmati liburan di desa Sampalowo selama beberapa hari berlangsung, dan pada tanggal 1 April 2023 kami kembali pulang ke Luwuk.
Terima kasih untuk keluarga dan teman-teman di Sampalowo, terima kasih kebersamaan selama berlibur di Sampalowo.Â
Kiranya kita semua dalam keadaan sehat dan dapat bertemu kembali di lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H