Mohon tunggu...
Puri Jauhari Amara Tantri
Puri Jauhari Amara Tantri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknologi Pangan, Universitas Diponegoro

Hi! Saya Puri Jauhari Amara Tantri dari Universitas Diponegoro. Saya merupakan mahasiswa yang menyukai dunia pangan, pertanian, dan riset. Saya harap tulisan saya dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ingin Mengkonsumsi Buah Tetapi Belum Matang? Yuk Simak Tips Cara Mempercepat Pematangan Buah

8 Desember 2023   21:18 Diperbarui: 8 Desember 2023   21:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
neverenoughgreens.com

Di dunia yang penuh dengan ancaman kesehatan tentu kita harus banyak mengkonsumsi buah-buahan. Buah merupakan komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar dalam sektor pangan karena produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, sebagian besar manusia ingin mengkonsumsi buah-buahan yang sudah dalam kondisi matang. 

Pematangan adalah salah satu perubahan yang terjadi pada tahap akhir perkembangan buah atau tahap awal penuaan pada buah. Respirasi yang tinggi mempercepat etilen untuk pematangan buah hingga ke tahap penyempurnaan. Namun, pematangan buah memiliki banyak tantangan di era industri 4.0 ini. 

Beberapa tantangan yang perlu dihadapi petani dalam pematangan buah yaitu faktor cuaca, kerusakan mekanis, suhu, kelembaban, dan pemrosesan pascapanen. 

Tahukan kalian bahwa kita bisa melakukan proses mempercepat pematangan buah?

Nah, artikel ini hadir untuk memberikan wawasan, pengetahuan, solusi inovatif, dan membantu mengatasi tantangan kepada semua masyarakat yang ingin mengkonsumsi buah, tetapi buah yang diinginkan belum matang. Jadi, mari kita bahas cara mempercepat proses pematangan buah berikut ini.

1. Mempercepat pematangan buah dengan paparan gas etilen

Cara mempercepat pematangan buah yang pertama yaitu dengan paparan gas etilen yaitu dengan menginjeksikkan gas etilen konsentrasi 0,30,60, dan 90 ppm menggunakan syringe dalam lemari pemeram buah yang sudah ditutupi plastik penutup. Pemeraman buah setelah menggunakan paparan gas etilen diletakan dalam lingkungan luar dengan suhu 27-28 deratat C dengan RH 78-81%. Suhu pemeraman mempengaruhi proses pematangan buah. 

Buah yang disimpan dalam kondisi ambient lebih cepat matang daripada yang disimpan pada suhu ruangan ber-AC. Suhu ruangan pemeraman juga berpengaruh terhadap mutu buah. Pemeraman dengan gas etilen dapat meningkatkan kadar TPT, vitamin C, dan total fenol, serta dapat menurunkan total asam dan total flavonoid dari buah.

2. Penyimpanan bersama dengan buah yang matang

Penyimpanan buah yang belum matang bersama dengan yang buah yang sudah matang  juga dapat mempercepat proses pematangan buah. Langkah yang perlu dilakukan yaitu dengan meletakan buah yang sudah matang pada satu wadah bersamaan dengan buah yang belum matang. 

3. Menggunakan bahan pemicu pematangan buah

Langkah yang ke tiga yaitu menggunakan bahan pemicu pematangan buah dengan etilen, asetilen, dan ethephon. Penggunaan etilen, asetilen, dan ethephon untuk mempercepat pematangan buah bisa dilakukan dengan konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, dan 500 ppm. 

4. Pemanfaatan limbah cabai untuk mempercepat pematangan buah alpukat

Proses  pematangan  buah  dengan biji   cabai   keriting   merah   dilakukan   dengan   cara meletakkan biji cabai keriting merah ke ujung buah, kemudian  ditutup dengan  solatip  dan  didiamkan  serta diamati   selama   tiga   hari.   

Faktor   penyebab   lebih cepatnya  pematangan  buah  dengan  biji  cabai  keriting karena   adanya   kandungan   kapsiasin   dalam   cabai. Pemberian  biji  cabai yang  mengandung  zat kapsaisin    meningkatkan    laju    pematangan    buah dibandingkan dengan sampel referensi/kontrol.

5. Penggunaan daun gamal dan daun sengon untuk mempercepat pematangan buah pisang ambon putih

Penggunaan daun tanaman dapat mempercepat proses pematangan buah pisang ambon putih bila dibandingkan dengan pemeraman tanpa daun. Proses percepatan buah ditandai dengan perubahan kadar air, nilai TPT, kekerasan, warna, dan susut bobotnya. 

Perlakuan terbaik pada proses pemeraman buah pisang ambon putih yaitu perlakuan buah pisang yang diperam dengan menggunakan daun sengon. Sedangkan perlakuan tanpa daun diperoleh nilai terbaik dari pengujian warna terbesar serta kisaran susut bobot tertinggi.

5. Penggunaan karbit untuk mempercepat pematangan buah

Karbit adalah kepanjangan dari kalsium karbida yaitu sebuah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Senyawa kalsium karbida bewarna abu-abu atau coklat dengan kandungan CaC2 hanya sekitar 80-85%. 

Karbit biasanya digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah. Idealnya buah itu matang di pohon. Namun dengan proses pengarbitan ini, buah yang belum matang akan cepat matang dalam waktu sekitar 2x24 jam. Namun, gas dari karbit ini dapat menempel di kulit dan diserap ke dalam daging buah. Jika tertelan tentu akan menimbulkan dampak berbahaya.

Beberapa metode cara mempercepat pematangan buah di atas semoga dapat mempermudah para pembaca yang ingin mempercepat pematangan buah. Dengan menggunakan metode tersebut kita dapat mengontrol dan mempercepat proses pematangan buah dengan memperhatikan aspek seperti warna, tekstur, dan susut bobot buah. Namun, penggunaan karbit untuk pematangan buah tidak disarankan, karena dapat menyebabkan risiko berbahaya.

Semoga artikel ilmiah yang saya tulis dapat bermanfaat banyak bagi pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan materi dan ejaan dalam penulisan kata serta kalimat yang kurang jelas karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan artikel ilmiah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Author: Puri Jauhari Amara Tantri 

Daftar Pustaka

Arti, I. M., dan A. N. H. Manurung. 2020. Pengaruh etilen apel dan daun mangga pada pematangan buah pisang kepok (musa paradisiaca formatypica). J. Pertanian Presisi. 2(2): 77-88.

Broto, W., S. I. Kailaku, I. B. Jamal, R. Nurjanah, dan E. Syaifullah. 2020. Using ethylene gas. J. Penelitian Pascapanen Pertanian. 17(3): 165-176.

Dzulfiqar, F., M. H. Alfayez, M. H. Shobiyya, dan J. J. Junaedi. 2019. Pemanfaatan limbah cabai (capsicum annum) sebagai alternatif mempercepat pematangan buah alpukat secara alami. J. Inovasi dan Teknologi Material. 1(2): 21-25.

Ginting, E. N., dan D. Wiratmoko. 2021. Potensi dan tantangan penerapan precision farming dalam upaya membangun perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. J. Penelitian Kelapa Sawit. 26(2): 55-65.

Jatmika, S., dan D. Purnamasari. 2014. Rancang bangun alat pendeteksi kematangan buah apel dengan menggunakan metode image processing berdasarkan komposisi warna. J. Ilmiah Teknologi Informasi Asia. 8(1): 51-58.

Kurniawan, T. W., dan W. Deglas. 2022. Pengaruh etilen pada buah pepaya terhadap pematangan buah pisang kepok (Musa paradisiaca L.). J. Agrofood. 4(1): 10-16.

Puspitaningrum, W., dan S. Supatman. 2018. Identifikasi mangga harum manis karbitan dan tidak karbitan dengan learning vector quantization. J. Multimedia dan Artificial Intelligence. 2(2): 29-36.

Syahfari, H. 2013. Identifikasi hama lalat buah pada berbagai macam buah-buahan. J. Ilmiah Pertanian. 36(1): 32-39.

Widyasanti, A., H. N. Quddus, dan S. Nurjanah. 2019. Penggunaan daun gamal (gliricidia sepium) dan sengon (falcataria moluccana) pada proses percepatan pematangan buah pisang ambon putih. J. Ilmu Pertanian. 22(1): 34-44.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun