Mohon tunggu...
Purbasari Syawal
Purbasari Syawal Mohon Tunggu... Freelancer - ibu/penulis/sleepingenjoy

it's me..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gagasan Ki Hajar Dewantara Menjadi Inspirasi Kurikulum Merdeka

26 Mei 2023   01:15 Diperbarui: 26 Mei 2023   01:20 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari Dukung Semarak Kurikulum Merdeka 

 

Berbeda dengan kurikulum dan penerapan belajar yang sebelum-belumnya ada, maka imlementasi Kurikulum Merdeka akan menghargai kebutuhan dan kesanggupan setiap siswa dalam belajar. Jadi dalam Kurikulum Belajar, siswa diberikan keleluasan untuk memilih mata pelajaran yang mereka suka dan mereka rasa butuhkan. Ini seperti pemikiran yang sudah diutarakan oleh Ki Harjar Dewantara kalau setiap anak mempunyai kodratnya sendiri. Terpenting menurut beliau, apapun yang dilakukan oleh seseorang itu harus bermanfaat buat dirinya sendiri, sekaligus berguna buat bangsa dan masyarakat dunia akhirnya.

Kemerdekaan belajar yang menjadi ide Ki Hajar Dewantara itulah yang akan ditemukan dari Kurikulum Merdeka. Dengan Kurikulum Merdeka, perangkat pendidikan didorong untuk mengajar secara kreatif, inovasi, dan mandiri agar siswa-siswa yang diajarnya juga tergerak aktif belajar. Begitu pula dengan siswanya sendiri tentu akan tergerak untuk berfikir secara kreatif, kritis, dan akan lebih bergairah dalam belajar karena sesuai dengan kesukaan dan kebutuhannya sendiri. Maka jika Kurikulum Merdeka dijalankan secara menyeluruh, maka diharapkan akan membuat siswa saling menghidupkan suasana belajar yang seru dan menyenangkan. Bahkan bukan saja hubungan guru dengan siswa, termasuk orang tua siswa juga dilibatkan didalam menjalani Kurikulum Merdeka tersebut.

Memang penerapan Kurikulum Merdeka sampai saat ini tidak diwajibkan buat semua sekolah dan kampus di Indonesia. Masih menjadi salah satu alternatif. Ini mengingat kondisi setiap institusi pendidikan antara satu dengan yang lain berbeda-beda, baik dalam kondisi kemampuan memeroleh jaringan internet, latar belakang siswa/i di daerah tertentu, dan perbedaan fasilitas penting yang bisa mendukung lebih implementasi Kurikulum Merdeka tersebut. Termasuk persiapan kepala sekolah beserta para guru, rektorat beserta para dosen guna menjalani Kurikulum Merdeka.

Bukan berarti pihak institusi pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka itu bersikap antipati dan acuh dengan kebijakan yang diperkenalkan oleh 'Mas Menteri'. Banyak dari guru, dosen, dan satuan pendidikan yang sudah mulai menyiapkan diri untuk bertransformasi agar pengajaran di tempat mereka lebih berkualitas. Ini terbukti sudah lebih dari 200ribu sekolah dan kampus terdaftar menerapkan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di institusi pendidikan mereka masing-masing. Tentu mereka tidak berjalan sendiri tanpa panduan dan dukungan. Berbagai fasilitas

Jadi, mari kita dukung bersama implementasi Kurikulum Merdeka jika kita ingin pendidikan di Indonesia berjalan maju, menyesesuaikan jaman, dan kemajuan teknologi. Mari secara bersama lestarikan dan jalankan ide merdeka belajar yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara. Indonesia maju karena bangsanya terdidik. Hanya dengan ilmu, manusia sejati akan memeroleh derajat kemuliaan.

Merdeka!

 #SemarakkanMerdekaBelajar

#Hardiknas2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun