Mohon tunggu...
Purbasari Syawal
Purbasari Syawal Mohon Tunggu... Freelancer - ibu/penulis/sleepingenjoy

it's me..

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pelesiran dan Belanja di Negara Asia Tenggara, Cuma Modal Handphone, Bisa!

21 Mei 2023   03:46 Diperbarui: 21 Mei 2023   06:20 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergi ke negara tetangga sekarang jadi makin praktis. Tinggal bawa paspor, koper, dan smartphone yang berfungsi apik, lalu..cuss, berangkat!


Yup, kalau dulu kita pasti disibukkan mencari tempat penukaran uang dari rupiah ke mata uang negara seberang yang mau kita tuju, maka mulai pertengahan 2023 ini urusan tukar uang dan bawa segepok uang kertas sampai recehan yang bikin dompet mirip bantal tidak perlu lagi kita lakukan!


Bagaimana tidak?


Pada Juni tahun ini, Indonesia yang diwakili oleh Bank Indonesia telah melakukan kesepakatan dengan 4 negara tetangga kita, yakni Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand untuk membuat sistem pembayaran lintas batas. Jadi, hanya dengan menggunakan smartphone saja, kita bisa melakukan transaksi jual-beli melalui aplikasi QRIS dan BI Fast (fast payment). Wah, keren'kan!

Kesepakatan ini diperkuat juga pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Indonesia, pada 9 hingga 11 Mei 2023 lalu.


Dengan adanya sistem pembayaran lintas batas yang dikukuhkan oleh 5 negara ASEAN tersebut, maka aktifitas ekonomi dari masing-masing negara akan berputar lebih cepat, saling menguntungkan, dan menjadi obat pemulihan dari kondisi pasca ancaman virus Corona selesai.

Aktifitas ekonomi dalam dunia ritel maupun sistem perkulakan besar (wholesale) kembali bangkit. Dan serunya, kita secara bersama menjadi negara di kawasan Asia Tenggara yang saling mendukung agar uang lokal di negara masing-masing tetap bernilai dan laku. Istilah kerennya, kita tetap memberlakukan bertransaksi dengan mata uang lokal (Local Currency Transaction) atau LCT.


Dampak positif dari adanya sistem pembayaran lintas batas itu juga akan berpengaruh pada aktifitas dari para pedagang barang impor, para pengusaha menengah kecil (UMKM), atau mereka yang bergerak di industri pariwisata dan hiburan, serta termasuk mereka yang bekerja dan belajar lintas negara.

Hem, buat Anda yang suka pelesiran ke sejumlah tempat menarik di kawasan negara Asia Tenggara tentu saja jadi meringankan barang bawaan dan urusan tukar uang yang sering antri dan bikin jengah.


Kemudahan sistem pembayaran lintas batas itu juga membuat riang seorang sobat saya yang anaknya sedang menuntut ilmu di Malaysia. Sobat saya yang berada di Indonesia dan anaknya di rantau sana sudah mulai memelajari penggunaan QRIS agar urusan aliran dana antar mereka lebih mudah, aman dan cepat. Peluncuran penggunaan pembayaran tersebut memang baru berjalan di Malaysia sejak awal Mei 2023 ini, dan gaungnya sudah dinanti beberapa bulan sebelumnya.


Kemudahan sistem pembayaran lintas batas itu juga sudah dirasakan oleh seorang rekan saya yang bisa sebulan 2 kali ke Thailand untuk mengisi stok butiknya yang sering ramai dikunjungi pelanggan mulai dari ibu-ibu, remaja dan pegawai kantoran. Butiknya yang terletak tak jauh dari rumahnya itu bukan saja melayani pembeli yang datang langsung, sekaligus dia juga harus melayani para pelanggannya yang membeli secara onlen. Mengingat aktifitasnya yang dituntut sigap, maka kehadiran sistem pembayaran lintas batas itu sangat membantunya dalam bertransaksi saat dia berbelanja di pusat belanja besar yang ada di kawasan Bangkok dan ramai didatangi pembeli asal banyak negara, termasuk pedagang dari Indonesia. Apalagi sistem pembayaran itu sudah berjalan lebih dulu dari negara Asia Tenggara lainnya, yakni sekitar pertengahan Agustus 2022 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun