3) Gaya didik penolakan
Gaya didik penolakan adalah gaya didik yang mempunyai aturan dan harapan yang kaku, tidak perhatian terhadap kebutuhan anak, dan jarang memiliki harapan terhadap anak. Perilaku anak yang terlibat adalah tidak dewasa atau kekanak-kanakan dan memiliki masalah psikologis.
4) Gaya didik tidak terlibat
Pola ini mempunya gaya didik dengan aturan dan harapan yang tidak jelas, mengabaikan, membiarkan anak selama tidak mengganggu orang tua. Perilaku anak yang terlibat adalah menarik diri, soliter atau menyendiri, dan kurang berprestasi.
5) Gaya didik authoritative style
Gaya didik authoritative sytle adalah gaya didik yang mempunyai aturan dan harapan yang jelas, pada kedekatan dan kontrol, bersikap terbuka pada anak, dan memberikan umpan balik. Perilaku anak yang terlibat adalah mandiri, ceria, mampu mengelola stress, dan beprestasi.
Setiap orang tua memiliki pola didik yang berbeda-beda. Kebanyakan orang tua di Indonesia menggunakan pola didik otoriter yang dilakukan dengan cara memaksa, mengatur, dan bersifat keras terhadap anak. Orang tua menuntut anak mereka agar selalu mengikuti atau menuruti semua keinginan sesuai kehendak mereka, padahal tak jarang pula yang mereka inginkan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak.
Pola didik orang tua yang otoriter ini dapat menimbulkan banyaknya tekanan terhadap emosional, psikis, bahkan kesehatan mental anak, sehingga banyak dari sebagian anak memilih untuk menyakiti bahkan mengakhiri hidupnya. Pola didik ini memberikan dampak besar bagi kesehatan mental serta kesejahteraan hidup anak.
Kesehatan mental adalah keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan lingkungannya, memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi tekanan hidup, serta mampu memberikan kontribusi terhadap sesamanya.
Sesorang dengan mental sehat akan berpengaruh pula pada kondisi fisik juga kualitas hidup. Ketika seseorang sejahtera secara psikologis, sosial, maupun emosional, maka tidak dikatakan bahwa individu tersebut memiliki mental yang sehat. Mental yang sehat juga merupakan cikal bakal bagi diri kita untuk terus berkembang.
Akan tetapi disisi lain , masih banyak orang tua yang belum memahami dan memperhatikan bahwa pola didik yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya akan berdampak pada perkembangan dan kesehatan mental anak. Orang tua cenderung masih tidak perduli terhadap pola didik yang mereka terapkan pada anaknya.