Saya sependapat dengan Kuipers, bahwa urusan penamaan hanyalah masalah budaya dan kosakata. Terlebih lagi karena nama adalah identitas yang melekat pada seseorang, sudah seharusnya bersifat unik dan berbeda untuk mempermudah identifikasi. Menuduh orang "tidak njawani" hanya karena nama, saya rasa sama seperti menilai buku dari sampulnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!