Mohon tunggu...
puntodamar
puntodamar Mohon Tunggu... -

Hello World ! I'm a programmer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Non-LGBT Juga Akan Terkena Azab?

23 Maret 2018   15:20 Diperbarui: 23 Maret 2018   15:33 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang dosa kamu, yang kena azab kita semua !!!"

Kira-kira begitulah komentar yang sering saya temui tatkala membaca komentar berita di media sosial tentang dukungan terhadap kaum LGBT. Selain itu pasti juga akan ada yang mengingatkan tentang cerita Sodom dan Gomora. Akan tetapi, apakah ada bukti bahwa memang tertulis seperti itu di kitab suci?  Benarkah semua orang akan terkena azab? Dalam artikel ini, saya akan membahasnya menurut cerita Alkitab.

Benarkah Sodom dan Gomora Dimusnahkan karena Perilaku LGBT dan Sex Bebas ?

Berdasarkan doktrin sekolah minggu iya. Atau paling tidak, seperti itulah pemahaman secara umum, baik dalam Kristen ataupun di masyarakat. Hal ini disimpulkan setelah membaca kitab Kejadian. Akan tetapi dalam kitab-kitab selanjutnya, perilaku LGBT dan sex bebas BUKANpenyebab kedua kota tersebut dihukum. Dalam Yehezkiel 12:4-50 disebutkan bahwa mereka tidak bersedekah :

Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu.

Kemudian dalam Matius 10: 14-15, sifat tidak ramah pada orang lain lebih berat hukumannya :

Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.

Yup, mungkin ada juga ayat lain yang menegaskan alasan azab karena LGBT dan sex bebas yang saya tidak tahu. Namun, bagaimana Anda menanggapi kedua ayat di atas? Apakah ada kontradiksi di dalam Alkitab? :)

Sudahkah Anda Membaca Cerita Lengkapnya?

Cerita tentang azab Sodom dan Gomora selalu berhenti ketika kedua kota tersebut dihancurkan, ataupun dipotong-potong ceritanya (mungkin juga saya aja yang jarang PA atau ke gereja, hehe). Sebenarnya, ada kelanjutan cerita yang cukup panjang, menarik, dan ironis. Coba saja Anda baca secara utuh dari awal sampai akhir.

Lot Memberikan Kedua Putrinya untuk di-eweOrang Banyak

Pada saat kedua malaikat sampai di kota Sodom, semua laki-laki (tua ataupun muda, mungkin juga remaja) tertarik ingin 'memakai' mereka (mungkin karena paras malaikat tersebut sangat indah). Kemudian karena pekewuhmalaikat itu adalah tamu Lot, sebagai gantinya Lot memberikan kedua anak perempuannya sebagai gantinya. Akan tetapi mereka tidak mau.

Kejadian 19: 5-9 - Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka .  " Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku.

Jika Anda masih mengelak, silakan Anda baca sendiri terjemahan bahasa inggrisnya dalam berbagai versi Alkitab (ayat 5 , ayat 8). Saya rasa banyak kalimat terjemahan Indonesia yang sudah mengalami eufimisme.

Lot Berhubungan Seksual dengan Anak Perempuannya

Ya, Anda tidak salah baca.
Setelah mereka keluar dari Sodom, Lot dan kedua anaknya tinggal di sebuah gua di pegunungan. Karena tidak mau jadi perawan tua, mereka membuat Lot mabuk, lalu bergiliran untuk berhubungan dengan ayahnya. Anak dari putri pertama dinamai Moab, dan menjadibapa orang Moab. Anak dari putri kedua bernama Ben-Ami, dan menjadi bapa bani Amon(Kejadian 19:30-38).

Jadi, kenapa Lot tidak dihukum, atau setidaknya diperingatkan seperti Yunus?

Allah Tidak Bodoh

Saya sendiri ragu jika Allah akan tetap menghukum umatnya yang tetap berpegang teguh pada perintah-perintahnya. Lagipula, tidak hanya sekali Ia memberikan azab pada manusia. Buktinya, Nabi Nuh tetap selamat dari bencana air bah. Contoh lain bisa kita lihat dari tulah ke-10 pada bangsa Mesir, yaitu matinya anak sulung. Menurut alkitab, ada banyak sekali parameterseorang anak sulung (warga mesir, budak, bahkan hewan) akan mati atau tidak (Keluaran 12: 1-18), yaitu :

  •  mengorbankan anak domba / kambing pada hari ke sepuluh, satu untuk setiap keluarga. Jika jumlah sedikit, boleh gabung dengan tetangga terdekat
  • korban haruslah jantan, tak bercela, kurang dari setahun
  • dikurung sampai hari ke-14
  • disembelih waktu senja
  • dimasak dengan cara dipanggang
  • dimakan sampai habis dengan memakai sabuk, kasut, dan tongkat
  • darahnya dioleskan di ambang pintu
  • tidak boleh keluar sampai pagi

Dengan syarat yang segitu banyak dan spesifiknya, Allah bisa tau mana yang harus dihukum mati ataupun tidak. Karena tidak ada yang mustahil bagiNya :)

Kesimpulan

Karena ini tulisan opini, silakan Anda bantah dengan ayat-ayat pengukungnya. Menegaskan lagi maksud saya di awal, saya rasa susah kalau semua orang akan terkena azab. Kalau begitu apalah arti penghakiman? Setahu saya, masuk tidaknya kita ke surga dinilai berdasarkan perbuatan kita di dunia. Betul, mungkin kita terkena azab karena kita tidak / kurang giat mengingatkan kaum LGBT / sex bebas bahwa perbuatan mereka salah. Namun setelah membaca tentang Lot dan kedua putrinya yang tidak dihukum, rasanya jadi tidak ada apa-apanya. 

Namun siapalah saya melogika apa yang akan Tuhan lakukan :')

Anda? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun