Begitulah dinamika perjaanan politik, dapat berubah sewaktu-waktu, sebagaimana pada paragraf awal tulisan ini dikatakan bahwa "politik dimaknai sebagai siasat, maka kita cuma bisa prediksi ke mana arah angin, tetapi tak bisa memastikan ke mana awan bergerak". Karena ketika pasangan pemenang mengakomodir kepentingan pendukung pasangan calon yang kalah. Maka kebencian dan hujatan pada saat tahapan pesta Pilkada berlangsung, seketika akan sirna.
Pemenuhan kepentingan oleh pasangan pemenang atau diakomodirnya kepentingan oleh pasangan terpilih melaui paket-paket kebijakan yang berpihak pada kepentingan publik, maka pesta sesungguhnya akan terjadi, rakyat sebagai pemenang, sistem politik demokrasi lebih punya nilai manfaat bagi rakyat. Bukan untuk kepentingan segelintir elit-elit oligarki dan mengorbankan rakyat banyak. Karena sistem politik demokrasi tak hanya siap untuk menang, tetapi juga siap untuk kalah.
- Bima, 20 Agustus 2020
- Pendiri Nusa Tenggara Riset Center
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI