"Apa maksudmu, Sa? Bukankah kita akan menikah?" Tanya Hilda dengan sedikit kesal.
"Aku tahu dengan janji kita yang akan menikah. Tapi penglihatanku tentangmu begitu dekat sekali, Nda. Sementara aku belum siap apa-apa untuk menikahimu." Jawab Mahesa dengan perasaan berat.
"Aku tak ingin kau ingkar janji, Sa. Aku sangat menyayangimu, aku tak ingin kehilanganmu." Ujar Hilda seperti memohon pada Mahesa.
"Aku janji, Nda. Aku akan selalu berusaha untuk menepati janjiku menikahimu, semoga Tuhan memberi jalan." Mahesa meyakinkan Hilda.
Kegelisahan Hilda itu terkadang masih menghantui pikirannya. Namun ia percaya jika Mahesa takkan mengingkari janjinya. Mereka akan menikah suatu hari nanti.
Hari berganti hari, rasa sayang mereka kian tumbuh bersemi menghias indah di perjalanan kisah kasih mereka. Keduanya menikmati kebersamaan dalam ikatan kasih sayang yang tulus. Saling menitipkan diri dengan sebuah janji suci. Berharap cinta mereka akan abadi, Hilda dan Mahesa sepanjang usia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H