Mohon tunggu...
Ina Widyaningsih
Ina Widyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Penyair Pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Kusadari Ramadan Akan Pergi

22 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 22 Mei 2020   21:11 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku masih sendiri bersama malam yang hening dan kulihat kerlipan sinar di atas sana begitu memukau hati. Angkasa malam masih menawarkan keindahan disaat duka merundung negriku.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, yang kutahu jika saat ini bumiku tengah dilanda pandemi. Sungguh pilu melihat berita yang hilir mudik di televisi, begitu juga saat kabar itu berlarian di jagat sosial media.

Anjuran di rumah saja telah kami jalani beberapa bulan ini. Bekerja pun cukup di rumah saja, begitu juga anak-anak sekolah yang hanya bisa belajar dari balik pintu rumah. 

Semua itu harus tetap dijalani dan dinikmati agar pandemi segera pergi. Tak dipungkiri rasa jemu mulai mengganggu pada hati, ingin rasanya aku terbang mencari jalan rindu untuk kembali.

Ya, betapa hati ini sangat rindu kembali bekerja seperti biasa. Begitu juga anak-anak sekolah yang rindu kembali belajar bersama teman dan guru-guru di sekolah. 

Kemarin telah kami lalui pembatasan diri  dengan berada di rumah saja. Bahkan dengan pembatasan sosial berskala besar pun telah dijalani. Dengan keadaan yang sungguh berdampak sekali akibat pandemi ini.

Kulihat kesedihan pada wajah-wajah yang mengharap belas kasih. Entah berapa banyak mereka yang menjadi korban pandemi. Namun tak kalah banyak juga mereka yang berjaya tetap bisa memberi dan berbagi.

Banyak kebaikan dari para dermawan. Banyak keikhlasan dari para dokter, perawat dan relawan yang berjuang di garda terdepan. Semua berdiri pada tempatnya masing-masing sesuai kemampuan yang mereka miliki.

Nilai-nilai positif masih bisa terlihat bergerak di bumi ini, alhamdulillah itu patut disyukuri. Dan yang lebih utama lagi hingga detik ini nafas pun masih bisa berhembus dari raga ini.

Lantas, masih pantaskah jika aku mengeluh?

Hidup masih harus terus berjalan.Di penghujung ramadhan ini tentunya banyak yang dapat kuambil sebagai pelajaran. 

Ketika rapuh menyergap jiwa ini, masih dapat kurasa tenang bersama kalam-kalam yang kulantunkan setiap hari. Bahkan hamparan malam begitu tenang memberiku kesempatan tuk khusyu berserah diri.

Saat di rumah saja telah mengingatkanku akan jalan yang telah lama tak kulalui. Jalan yang senantiasa membawa dan menuntunku pada keridhoan Illahi. Sungguh waktu ini telah menjadikanku bermuhasabah diri. Bertafakur, betapa  diri yang berlumur dosa ini telah berjalan jauh dan harus segera kembali.

Alhamdulillah kesempatan ini masih kudapati. Berharap esok akan lebih baik lagi. Seperti malam ini yang berhiaskan kemilau bintang nun jauh di sana, ia tetap indah dipandang mata.

Begitu juga kebaikan, walaupun sedikit tentu akan ada nilainya. Semoga  bisa untuk selalu istiqomah di jalan-Mu Yaa Rabb, aamiin.

Lebaran masih satu hari lagi, langkah ini terasa berat meninggalkan ramadhan. Walaupun tak seperti biasanya ramadhan di tengah pandemi adalah masa untuk bermuhasabah diri. Mengukur dan mengkaji diri untuk meraih berkah Illahi Robbi.

Ramadhan akan pergi sebentar lagi menjelang hari raya idul fitri. Hati kian berat untuk menahan rindu setahun lagi. Semoga bisa berjumpa lagi dengan ramadhan nanti.

Dan di hari lebaran yang fitri, kita bisa kembali suci dan membuka lembaran baru dengan kehidupan yang lebih baik dari sekarang ini.

Ramadhan pergi begitu juga pandemi.

Aamiin.

img-20200407-wa0046-5ec7d752097f367b195c5b34.jpg
img-20200407-wa0046-5ec7d752097f367b195c5b34.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun