Ketika rapuh menyergap jiwa ini, masih dapat kurasa tenang bersama kalam-kalam yang kulantunkan setiap hari. Bahkan hamparan malam begitu tenang memberiku kesempatan tuk khusyu berserah diri.
Saat di rumah saja telah mengingatkanku akan jalan yang telah lama tak kulalui. Jalan yang senantiasa membawa dan menuntunku pada keridhoan Illahi. Sungguh waktu ini telah menjadikanku bermuhasabah diri. Bertafakur, betapa diri yang berlumur dosa ini telah berjalan jauh dan harus segera kembali.
Alhamdulillah kesempatan ini masih kudapati. Berharap esok akan lebih baik lagi. Seperti malam ini yang berhiaskan kemilau bintang nun jauh di sana, ia tetap indah dipandang mata.
Begitu juga kebaikan, walaupun sedikit tentu akan ada nilainya. Semoga  bisa untuk selalu istiqomah di jalan-Mu Yaa Rabb, aamiin.
Lebaran masih satu hari lagi, langkah ini terasa berat meninggalkan ramadhan. Walaupun tak seperti biasanya ramadhan di tengah pandemi adalah masa untuk bermuhasabah diri. Mengukur dan mengkaji diri untuk meraih berkah Illahi Robbi.
Ramadhan akan pergi sebentar lagi menjelang hari raya idul fitri. Hati kian berat untuk menahan rindu setahun lagi. Semoga bisa berjumpa lagi dengan ramadhan nanti.
Dan di hari lebaran yang fitri, kita bisa kembali suci dan membuka lembaran baru dengan kehidupan yang lebih baik dari sekarang ini.
Ramadhan pergi begitu juga pandemi.
Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H