Mohon tunggu...
Ina Widyaningsih
Ina Widyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Penyair Pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Kembali Terluka

4 Mei 2020   06:12 Diperbarui: 4 Mei 2020   06:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan aku, Lana. Cobalah kamu mengerti dengan hati, semoga saja." Nira lagi-lagi berbisik dalam hatinya.

Keesokan harinya, Nira tak lagi memikirkan tentang panggilan atau pesan dari Kelana. Ia hanya ingin hidup seperti sediakala, tanpa ada beban rasa di hatinya. Dan ketika ia sedang membuka pekerjaannya di laptopnya, telpon selularnya berdering, ia pun segera menoleh dan benar-benar terkejut.
Sebuah nama yang sudah beberapa tahun ini nyaris dilupakannya, ternyata nama itu tertera pada panggilan telponnya.

"Nasrul, benarkah itu dirimu?" Nira nampak ragu untuk menjawab panggilan telponnya.

"As...assalamualaikum... " Nira akhirnya menerima panggilan tersebut.

"Waalaikumsalam... Bagaimana kabarmu, Nira? Ini Nasrul." Suara dari sebrang terdengar menghentak jiwa Nira.

Setelah sekian lama tiada kabar berita, sosok yang dulu pergi kini kembali lagi. Sungguh terkejut Nira dibuatnya. Ada apakah gerangan?

Percakapan pun akhirnya mencair tanpa kikuk lagi setelah Nasrul menceritakan sedikit pengalamannya selama menjauh dari Nira. Ternyata kepergian Nasrul semata untuk mencari pengalaman hidup dan kehidupan yang lebih baik.

Tiba-tiba Nira merasa berdebar-debar tak karuan, bertumpuk rasa yang entah apa harus ia simpulkan sendiri. Nira tak ingin secepat itu menerima kembali kehadiran Nasrul yang dulu telah meninggalkannya. Akhirnya Nira hanya memberi respon datar saja kepada Nasrul.

Percakapan pun berakhir tinggallah Nira terpaku di pojok kamar. Hatinya masih merasa bingung karena sebelum Nasrul menutup telponnya ada sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh Nira. Hingga jawaban itu harus ditangguhkannya untuk dipikirkan terlebih dahulu. Nira tak ingin kembali kecewa seperti dulu, apa pun hasilnya ia harus memutuskannya dengan sangat matang tanpa grasa-grusu.

"Ah... Biarkan saja waktu yang akan menjawabnya." Pikir Nira kemudian.

Malam pun tiba, bintang nampak berkilauan di angkasa menghias temaram yang bisu dan sunyi. Nira hanya diam di sudut tempat tidurnya sambil menatap keluar jendela yang sengaja ia buka. Nira sedang mengingat kenangannya dulu bersama Nasrul cinta pertamanya. Ya, dimana dulu ia baru keluar SMP saat pertama bertemu dengan Nasrul. Tak disengaja pertemuan itu, dan pandangan pertama telah membuat mereka jatuh cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun