Aku ingin protes, tapi tak bisa
Aku mau bicara, tapi rasanya percuma
Aku ingin marah, tapi pada siapa
Aku hanya bisa diam saja
Hingga sesak nian rasa di dada
Aku hanya dipandang sebelah mata
Semua terkalahkan oleh sekuntum bunga
Ia kecil namun sungguh molek rupa
Ia manis namun beracun adanya
Ia indah namun sungguh tajam durinya
Tapi ia sungguh mempesona
Siapapun akan terpedaya dibuatnya
Aku tak bisa mengalahkannya
Aku tiada nilai di depannya
Aku hanya bisa diam saja
Melihat semua senang dan tertawa
Hanya aku yang murung dalam luka
Berjalan pun pelan-pelan saja
Bergerak pun tanpa ada suara
Berlari juga aku tiada daya
Sementara asa terus saja membara
Berharap akan ada genggam yang membawa
Mengajakku tinggal pada tempat yang selesa
Menjadikanku elok rupa dan berharga
Biar luka itu sirna
Bersama jerit tangis tanpa irama
Dan semua kupendam di hati saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H